SOLOPOS.COM - Ilustrasi Puskesmas (Dok/JIBI/Solopos)

Pelayanan Puskemas terus diperbaiki untuk menjaga kesehatan warga.

Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, mengupayakan seluruh pusat kesehatan masyarakat setempat dilengkapi dengan layanan “voluntary counseling and testing” untuk mendeteksi penyakit HIV/AIDS. (Baca Juga : HARI AIDS : 25 Puskesmas Sleman Disiapkan Layani VCT)

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

“Bantul punya 27 puskesmas dan sudah ada 11 puskesmas VCT, sisanya kami upayakan bisa direalisasikan tahun depan,” kata Kasi Pengendalian Penyakit Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Bantul Sriwahyu Joko Santosa, seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/12/2015).

Menurut dia, upaya agar seluruh pelayanan puskesmas di Bantul dilengkapi dengan VCT agar pemeriksaan terhadap warga yang memiliki tingkat risiko rentan terkena penyakit HJIV/AIDS bisa menjangkau ke semua wilayah.

Apalagi, kata dia, berdasarkan pemeriksaan rutin yang dilakukan petugas puskesmas VCT masih saja ditemukan pasien pengidap HIV/AIDS terbaru, yang kemudian bisa dilanjutkan dengan perawatan dan pengobatan lebih lanjut.

“Sampai saat ini kan baru 11 puskesmas, dan mungkin hingga akhir tahun nanti. Namun untuk tahun depan tergantung jatah yang diberikan dari Kementerian Kesehatan (Kemkes), karena sebelumnya ada pelatihan dan semua harus bisa,” katanya.

Sriwahyu mengatakan, sambil menunggu kepastian tersebut, pihaknya mengimbau kepada 16 puskesmas di Bantul yang belum dilengkapi layanan VCT bisa bekerja sama dengan puskesmas VCT, agar tetap dapat mendeteksi penyakit itu di wilayahnya.

“Sambil menunggu itu, puskesmas kami imbau bekerja sama dengan puskesmas VCT, misalnya kalau ingin ada kegiatan pemeriksaan bisa janjian dulu untuk mengumpulkan warga, kemudian datang ke puskesmas VCT,” katanya.

Sementara itu, menurut dia, angka penderita HIV/AIDS di daerah setempat selama dua tahun terakhir bertambah. Pada akhir 2014 tercatat 616 penderita HIV, sedangkan AIDS berjumlah 222 orang. Pada 2015 sampai saat ini penderita HIV 688 orang dan penderita AIDS 262 orang.

Menurut dia, jika ditemukan masyarakat positif HIV/AIDS akan dirujuk untuk bisa dilakukan pengobatan dan perawatan di rumah sakit, agar setidaknya orang yang sudah positif HIV tidak menjadi pengidap AIDS, mengingat penyakit itu tidak dapat disembuhkan.

“Rumah sakit yang sudah dilengkapi VCT ada dua, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati sama R.S. Harjo Lukito, selama proses pengobatan penderita juga akan mendapatkan pendampingan dari LSM Vesta dan Viktory,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya