SOLOPOS.COM - ilustrasi (teenvoice.co.id)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum maksimal dalam memberikan pelayanan kepada kaum difabel diantaranya kemudahan akses pelayanan umum.

“Memang belum banyak penyediaan sarana penunjang,” kata Kepala Bidang Pemerintah Sosial Budaya Bappeda Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka, Rabu (15/7/2014).

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Ke depan dia berjanji akan mempermudah pelayanan bagi kaum difabebel agar bisa ikut membangun kabupaten terluas di DIY ini.

Ia mengatakan banyaknya organisasi difabel Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), dan difabel people organization (DPO) membuat pihaknya bingung menentukan langkah pemberian bantuan.

“Lebih baik bergabung agar pelayanannya lebih maksimal. Semoga setelah penyatuan kelompok, pelayanan terhadap kaum difabel lebih baik,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPO Mitra Sejahtera Hadiyo menyambut baik usulan dari Bappeda terkait penyatuan seluruh organisasi disabilitas di Gunungkidul.

“Penggabungan ini kami sambut baik, dan semoga kedepan bisa memberikan hak lebih bagi kami,” kata Hadiyo.

Dia mengaku sampai saat ini pelayanan umum pemkab belum maksimal seperti akses ke kantor pemerintahan.

“Seperti disini [kantor Bappeda] untuk akses kursi roda sangat sulit karena belum adanya penunjang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya