SOLOPOS.COM - Tulisan Welcome to Geopark Gunungsewu terpampang di jalur bokong semar di Jalan Jogja-Wonosari, Kecamatan Patuk, Rabu (7/5/2014). (JIBI/ Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)
Pelestarian geopark ini penting karena merupakan warisan dunia.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meminta masyarakat Kabupaten Gunungkidul, ikut menjaga kelestarian Kawasan Gunungsewu telah mendapatkan pengakuan dunia dengan menjadi Kawasan Global Geopark Network dari UNESCO.
Anggota Badan Geologi Kementerian ESDM Hanang Samodra di Gunung Kidul, Rabu (24/8), mengatakan pelestarian geopark ini penting karena merupakan warisan dunia.
“UNESCO akan mengevaluasi keberadaan Global Geopark Network (GGN) ini dan akan berlaku aturan sebagaimana dalam permainan sepak bola. Ada kartu merah sehingga keluar dari GGN, kartu kuning, dan diberi waktu dua tahun untuk memperbaiki kekurangan serta kartu hijau dengan pengakuan GGN berlanjut,” kata Hanang pada sosialisasi kawasan geopark di Kawasan Gua Pindul Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.
Menurut dia, keberadaan kawasan geropark penting dilestariakan karena kelestarian alam bisa diwariskan ke anak cucu. Selain itu keberadaan kawasan geopark dari sisi ekonomi lebih menjanjikan hasilnya bagi kesejahteraan masyarakat, dan berkelanjutan dibandingkan dengan pertambangan.
“Kawasan geopark harus dilestarikan jangan sampai rusak,” katanya seperti dikutip Antara.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunung Kidul Hary Sukmono mengungkapkan sosialisasi yang diikuti 120 siswa sekolah termasuk guru di Kecamatan Karangmojo ini, memiliki tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini salah satunya, agar generasi muda lebih mengenal kawasan Geopark Gunungsewu yang berada di wilayah tempat tinggalnya.
“Selain itu untuk memberikan motivasi agar generasi muda dapat mengambil manfaat, serta menjaga kelesatarian kawasan geopark di wilayah Gunung Kidul,” katanya.