SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Peluang kerja di perusahaan lokal Kulonprogo diperkirakan baru akan tersedia dua tahun lagi

Harianjogja.com, KULONPROGO- Ketersediaan lapangan pekerjaan di Kulonprogo masih belum signifikan meski investasi dari berbagai pihak banyak yang mulai masuk.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Saat ini sebagian besar masih dalam tahap konstruksi dan perizinan, Pemkab Kulonprogo memperkirakan tenaga kerja Kulonprogo baru akan bisa terserap dengan maksimal dalam dua tahun mendatang.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kulonprogo, Agung Kurniawan menjelaskan hingga saat ini investasi yang masuk di Kulonprogo pada tahun 2015 mencapai angka Rp1 triliun.

Angka ini mencakup 14 perusahaan yang sudah mendapatkan izin, namun hanya 7 dari perusahaanyang sudah beroperasi. Agung menyebutkan sejumlah perusahaan ini dipastikan akan membuka peluang kerja dengan menyerap tenaga kerja lokal.

Terlebih lagi, pemkab Kulonprogo menerapkan pakta integritas ketika menerbitkan izin untuk perusahaan tersebut. Pakta integritas tersebut berisi kesepakatan guna menyerap tenaga kerja lokal seusai kompetensinya dan menggunakan bahan baku lokal apabila tersedia di Kulonrogo.

“Pakta integritas ini dimaksudkan untuk mengikutsertaan tenaga dan sumber daya lokal,”jelas Agung, Minggu (3/4/2016).

Meski demikian, ia menjelaskan bahwa sejumlah perusahaan ini kebanyakan masih dalam proses konstruksi sehingga masih belum bisa menyerap tenaga kerja dengan maksimal. Diperkirakan penyerapan tenaga kerja baru akan bisa dilakukan dengan maksimal pada periode dua tahun mendatang.

Selain itu, Agung menyebutkan bahwa sebenarnya sampai saat ini sejumlah perusahaan yang telah beroperasi masih terus-terusan membutuhkan tenaga kerja lokal, salah satunya pabrik wig yang berada di Desa Triharjo, Wates.

Faktanya, tak banyak masyarakat yang tertarik dengan lowongan pekerjaan yang tersedia karena berbagai faktor, salah satunya jarak.

Ia memaparkan kantung tenaga kerja berada di sejumlah daerah utara Kulonprogo sehingga seringkali masyarakat keberatan dengan jarak yang harus ditempuh untuk bekerja di sejumlah pabrik atau perusahaan yang kebanyakan berada di daerah selatan. Terlebih lagi, kebanyakan masyarakat masih enggan untuk bekerja jauh dari rumahnya.

Agung menjelaskan bahwa pengembangan kawasan Samigaluh sebagai kota satelit bisa menjadi salah satu alternatif pemecah padatnya tenaga kerja di daerah utara.

“Pengemabangnnya sebagai daerah wisata bisa memberi peluang kerja,”ujarnya.

Kawasan wisata ini menjadi penyeimbang daerah kawasan industri Sentolo yang sedang dikembangkan.  Idealnya, setiap satu hektar kawasan industry akan mampu menyerap seratus tenaga kerja. Kawasan industri Sentolo sendiri memiliki total kawasan hingga 73 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya