SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Produksi lele lahan kering di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum mampu memenuhi permintaan di wilayah itu sehingga sebagian harus didatangkan dari luar daerah.

Kepala Seksi Perikanan dan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul, Taufan Yudianto mengatakan setiap tahun konsumsi lele masyarakat daerah itu meningkat tajam, namun hasil budidaya masih rendah.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

“Karena itu peluang usaha masih terbuka, dan semestinya masyarakat tidak perlu khawatir budidaya lele tidak menguntungkan,” kata Taufan.

Menurut dia, kekhawatiran masyarakat tidak bisa mengantongi keuntungan dari membudidayakan lele lahan kering tidak perlu terjadi.

Dia mencontohkan satu kolam lele dengan jumlah bibit sebanyak 1.000 ekor mampu menghasilkan 100 kilogram dengan harga jual per kg Rp15.000, sehingga hasilnya Rp1,5 juta. Untuk pakan jenis pelet menghabiskan 90 kg dengan harga Rp795.000, ditambah biaya pembelian bibit lele.

“Dengan pemeliharaan selama dua bulan akan dapat menghasilkan keuntungan rata-rata Rp500.000,” kata dia.

Dia mengatakan produksi lele peternak lokal apabila dimaksimalkan akan mampu memenuhi kebutuhan lokal sehingga tidak perlu mendatangkan dari luar daerah.

“Karena tidak mampu memenuhi sendiri, ya mendatangkan dari luar daerah seperti Klaten (Jawa Tengah),” katanya.

Dia mencontohkan di Pasar Argosari Wonosari, rata-rata kebutuhan lele mencapai tiga kuintal per harinya namun peternak hanya mampu memenuhi separuhnya.

“Masyarakat kita belum terbiasa, padahal peluang usaha terbuka lebar,” katanya.

Pembudidaya lele lahan kering Dusun Wunung, Yusuf menambahkan membudidayakan lele lahan kering sangat mudah. Masyarakat harus mampu mengelola penggunaan pakan dan air.

“Sudah beberapa tahun terakhir kami memperoleh keuntungan terus,” kata Jusuf.

Dia berharap masyarakat mau dan membudidayakan lele karena peluang usaha ini masih terbuka. “Budi daya lele mudah, dan bisa menjadi usaha sampingan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya