SOLOPOS.COM - Kolam budidaya lele

Kolam budidaya lele

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Produksi ikan lele di Gunungkidul belum bisa mencukupi kebutuhan pasar. Para pedagang ikan di beberapa pasar terpaksa harus mencari pasokan dari luar daerah. Kondisi tersebut membuat  Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul terus berupaya menggenjot produksi ikan lele.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kepala DKP Gunungkidul, Agus Priyatno, mengakui sejumlah pedagang ikan terpaksa mendatangkan lele dari luar Gunungkidul. “Iya memang beberapa penjual kesusahan mencari ikan sampai harus mendatangkan dari Magelang,” kata Agus, Minggu (8/9/2013).

Menurut Agus, hampir di semua pasar di Gunungkidul kekurang lele, seperti di Pasar Ponjong, kebutuhan lele per minggu mencapai 1,5 ton. Sementara pembudidaya lele baru bisa memasok sekitar 25%.

Agus juga mengkalim sudah banyak bantuan yang diberikan untuk menggenjot hasil. Hanya saja bantuan tersebut sebatas stimulan seperti bantuan terpal untuk lahan budidaya, bantuan benih dan pakan. Untuk menghasilkan produksi lele yang baik diperlukan penyediaan bibit unggul, pakan berkualitas dan lahan serta air yang cukup.

“Kami memberi bantuan lebih hati-hati, sebab ketika pedagang mandiri juga ikut memproduksi nanti ketika panen bersamaan harga lele jatuh,” ucapnya. Saat ini harga lele di tingkat peternak mencapai Rp16.000 per kilogram.

Riftanto, salah satu pembudidaya lele di Kecamatan Ponjong mengakui banyak permintaan pasar lele namun dia belum mampu memenuhinya. Meski sudah memiliki 40 kolam pembenihan lele dan 17 kolam pembesaran, dia hanya mampu memproduksi 2,5 kuintal lele per minggu. “Sekarang saya sedang menambah 35 kolam lagi untuk pembesaran,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya