Jogja
Rabu, 6 Januari 2016 - 04:40 WIB

Pemasaran Produk Pertanian Mina Padi Perlu Diperkuat

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Butuh dukungan pemasaran dari hasil sistem pertanian terintegrasi itu.

 

Advertisement

 

Ilustrasi pertanian (JIBI/Solopos/Dok)

Harianjogja.com, SLEMAN- Sistem pertanian mina padi akan terus dikembangkan di wilayah pertanian Sleman. Butuh dukungan pemasaran dari hasil sistem pertanian terintegrasi itu.

Advertisement

Hingga kini, baru 64 hektare lahan pertanian yang menggunakan sistem pertanian mina padi. Kawasan tersebut seluas 40 hektare diterapkan di Kecamatan Seyegan. Sisanya, 24 hektare tersebar di sejumlah wilayah mulai Berbah, Pakem, dan Ngemplak. “Luasan areanya mina padi akan terus ditambah. Penerapannya tidak terlalu sulit, tergantung kesiapan petaninya dan ketersediaan sumber air,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DP2K) Sleman Widi Sutikno, Selasa (5/1/2016).

Dia berharap, perluasan lahan pertanian mina padi dapat diimbangi dengan kesiapan pasar untuk menyerap hasil panennya. Selama ini, katanya, pemasaran produk mina padi seperti hasil budidaya ikan sebagian besar terserap untuk memenuhi kebutuhan lokal. Hal itu dikarenakan konsumsi ikan masyarakat Sleman relatif tinggi. “Permintaan konsumsi ikan jenis lele mencapai 7,5 ton per hari sedangkan kebutuhan ikan nila sekitar 3 ton,” jelasnya.

Agar produk mina padi bisa lebih terserap optimal, Widi berharap ada campur tangan dari dinas lain yang menangani bidang pemasaran. Jika sistem pemasaran produk pertanian mina padi diperkuat, selain terserap pasar, harga produk panen petani diharapkan stabil dan tidak anjlok. “Komitmen ini butuh dukungan dan kerjasama lintas sektor untuk membantu pemasaran produk petani ini. Apalagi tingkat konsumsi ikan di wilayah kita sebenarnya tergolong tinggi, ini bisa jadi peluang pasar yang menarik,” katanya.

Advertisement

Selain itu, rentang masa tanam sebaiknya diperhatikan supaya petani mina padi tidak merugi jika tiba panen serentak. Ke depan, katanya, budidaya mina padi ini diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru agar bisa memberikan kontribusi lain bagi masyarakat sekitar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif