SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Pembacokan di Sleman menyasar pengguna jalan dan mengakibatkan satu orang tewas serta tiga orang luka

Harianjogja.com, SLEMAN – Aksi pembacokan terjadi secara beruntun di wilayah hukum Polres Sleman pada Kamis (25/12/2014) malam. Satu orang tewas dan tiga lainnya luka. Pelaku diduga menggunakan sepeda motor berboncengan dengan memakai penutup wajah.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Peristiwa pembacokan sebenarnya sudah sering terjadi di Sleman. Kendati demikian yang paling signifikan terjadi pada Kamis (25/12/2014) malam. Berlangsung di beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP) hingga menewaskan satu mahasiswa dan tiga lainnya luka.

Pembacokan pertama terjadi sekitar pukul 23.07 WIB di pertigaan depan Alfamart Kepuhsari, Maguwoharjo, Depok. Peristiwa itu menimbulkan dua mahasiswa terluka yakni Yakni Ricardo Fernandes, 18, dan rekannya Bernadino Philbert Awa, 20, yang keduanya tinggal di Caturtunggal, Depok, Sleman.

Ricardo mengalami luka bacok pada lengan kanan selebar delapan sentimeter. Sempat dirawat di RS JIH Depok, Sleman. Sedangkan Bernadino mengalami luka pada pipi kanan hingga otot robek dan pembuluh darah putus akibat bacokan. Ia dirawat di RS Condongcatur, Depok, mendapatkan 24 jahitan dalam dan 16 jahitan luar.

Insiden berawal saat kedua korban menggunakan motor dari arah utara ke selatan menuju kawasan kampus Sanata Dharma Paingan. Saat berpapasan dengan pengendara lain yang juga menggunakan motor, tiba-tiba orang tak dikenal itu mengayunkan pedang secara membabi buta hingga mengenai korban.

Selang beberapa menit pembacokan kembali terjadi di sekitar patung Elang sebelah timur Stadion Maguwoharjo atau hanya berjarak tak lebih dari satu kilometer dari TKP pertama. Seorang korban dibacok dua oleh satu pengendara motor berboncengan.

Dalam waktu berurutan, pembacokan kembali terjadi sekitar pukul 23.30 WIB di Jalan Candi Gebang Wedomartani, Ngemplak. Aksi sadis itu menewaskan seorang mahasiswa salahsatu PTS di Jogja yakni Muhammad Naulul Masda, 19, akibat luka bacok di bagian leher.

Mahasiswa asal Jawa Timur itu mengendarai motor Vario Nopol S 6786 bersama rekannya Wahyu Eko Raharjo, 18. Dengan cara yang sama seperti TKP sebelumnya, pelaku mengendarai sepeda motor, tapi lebih dahulu menabrak korban. Pelaku yang membonceng kemudian turun dan menyabetkan pedang secara serampangan ke arah korban hingga mengenai lehernya.

“Jadi waktu itu korban [MD], dia mau mencari minum yang kebetulan berada di sebelah timur perumahan Candi Gebang. Jalan-jalan dulu baru ke warung itu, tapi belum sampai ke tujuan lalu ada musibah [pembacokan] tersebut,” ungkap Kapolsek Ngemplak Kompol Tri Adi saat dimintai konfirmasi, Jumat (26/12/2014).

Menurut Kapolsek, untuk kejadian pembacokan di wilayah Ngemplak, terdapat dua TKP. Selain korban meninggal, TKP lainnya adalah korban bapak dan anak yang tengah berboncengan. Keduanya yaitu David Eko Prasetyo, 15, seorang pelajar SMP Muhammadiyah Kalasan bersama ayahnya, Purwanto, 38, yang merupakan warga Palgading RT 04 Sinduharjo, Ngaglik. Hingga Jumat (26/12/2014) David masih dirawat di RS Bethesda Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya