SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Pembacokan di Sleman dilakukan oleh orang tak dikenal dan melukai pengguna jalan yang mengendarai sepeda motor

Harianjogja.com, SLEMAN- Purwanto, 38, yang merupakan warga Palgading RT 04 Sinduharjo, Ngaglik menceritakan saat dirinya menjadi korban pembacokan orang tak dikenal, Kamis (25/12/2014).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Purwanto menceritakan, peristiwa tragis itu terjadi saat dirinya tengah akan mengisi bahan bakar motornya seusai pulang dari pemancingan bersama anaknya, David Eko Prasetyo, 15, seorang pelajar SMP Muhammadiyah Kalasan, sekitar pukul 23.40 WIB.

Ketika itu David yang mengemudi sepeda motor, sedangkan Purwanto membonceng, berjalan dari arah barat menuju timur. Sesampai di kawasan Krapyak, Wedomartani, Ngemplak tiba-tiba dua orang yang berboncengan sepeda motor dari arah berlawanan mengayunkan pedang ke arahnya.

“Awalnya saya mengira anak saya terlalu mepet tapi ternyata tidak karena itu pas di tikungan dekat SD Krapyak,” terang Purwanto saat ditemui di Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST) RS Bethesda Jogja, Jumat (26/12/2014).

Pelaku, kata dia, sebanyak dua orang menggunakan motor Honda Vario warna gelap. Kedua pelaku memakai helm penutup agar tidak dikenali wajahnya. Pembonceng yang melakukan eksekusi pembacokan menggunakan parang.

Purwanto menyaksikan dengan mata kepalanya saat sabetan pertama, pedan mengenai bahu kanan anaknya yang hanya mengenakan kaos. Saat bacokan kedua mengenai bahunya tetapi beruntung ia mengenakan jaket sehingga tidak menimbulkan luka.

Setelah kejadian itu ia langsung balik ke pemancingan untuk meminta bantuan temannya. Sejumlah temannya sempat mencari pelaku tapi tidak berhasil menemukan.

Selain itu petugas kepolisian mengimbau kepada warga agar tidak melakukan pencarian karena dikhawatirkan terjadi salah sasaran.

“Lalu saya bawa ke RS Panti Nugroho menggunakan motor dengan teman saya. Sepanjang perjalanan baju saya itu basah karena darah,” ungkapnya.

David mengalami luka bacok dengan panjang sekitar 20 sentimeter. Dirawat di ruang D-8 RS Bethesda Jogja. Kemudian pukul 10.00 WIB menjalani operasi jahitan dan perbaikan pembuluh darah yang putus akibat bacokan. Operasi dilakukan di Instalasi Bedah Sentral (IBS) lantai kelima, Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST) RS Bethesda Jogja.

Ia berharap kepolisian dapat segera menangkap pelaku karena cukup meresahkan masyarakat terutama pada malam hari. Secara psikologi, kata dia, ia tidak berani membawa anaknya jika keluar malam pasca peristiwa tersebut.

“Kalau saya sendiri masih berani, kalau bawa anak sekarang berpikir ulang. Karena pelaku menyasar semua pengguna jalan saat sepi. Setelah kejadian menimpa saya, teman saya saling komunikasi ternyata ada beberapa pembacokan, kemungkinan pelaku sama,” urainya.

Terpisah Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bahan keterangan dari saksi dan korban. Ia belum dapat memastikan terkait dugaan pelaku pembacokan dilakukan orang yang sama. “Untuk korban MD [meninggal dunia], sudah divisum juga untuk tambahan keterangan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya