Jogja
Selasa, 13 Januari 2015 - 14:40 WIB

PEMBACOKAN SLEMAN : Faqih Dirikan Kelompok Geng Untuk Balas Dendam

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembacokan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pembacokan Sleman yang melibatkan Faqih diduga bukan karena latar belakang keluarga, melainkan balas dendam.

Harianjogja.com, SLEMAN – Polisi terus mengembangkan penyidikan dalam kasus pembacokan dengan tersangka Faqih Amrullah, 22, warga Manukan, Condongcatur, Depok, Sleman. Faqih sengaja mendirikan kelompok geng untuk membalas dendam sehingga melakukan pembacokan secara acak.

Advertisement

Pengungkapan pembacokan yang meresahkan itu memang tidak lepas dari sentuhan para petugas lapangan terutama di Jajaran Polsek. Selain
ditangani Polres Sleman untuk kasus pembacokan yang menewaskan korban jiwa dengan TKP Candi Gebang. Faqih juga harus menjalani
penyidikan di Polsek Depok Timur atas kasus pembacokannya di Sambego, Maguwoharjo, Depok, Sleman pada Jumat (9/1/2015) malam.
Karena di lokasi itu Faqih bersama gengnya melakukan pembacokan secara sadis hingga korban mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya.

Kapolsek Depok Timur Kompol Danang Kuntadi menjelaskan saat melakukan pembacokan pada Jumat (9/1/2015) malam Faqih bersama tiga
rekannya. Yaitu Ferry Yuliantara, 21, warga Kalongan, Maguwoharjo, Depok; Sidik Satrio Aji, 19, asal Balong, Donoharjo, Ngaglik dan pelaku di
bawah umur berinisial TRN, 17, juga berasal dari Ngaglik, Sleman.

Pembacokan yang dilakukan tersangkan sudah benar-benar direncanakan. Menggunakan dua motor yaitu Vario warna pink yang dikemudikan
oleh Ferry dengan pemboncengnya adalah Faqih. Motor Vario itu lebih dahulu plat nomornya dilipat agar tidak terdeteksi. Kemudian Honda Beat
warna hitam tanpa menggunakan plat nomor dikemudikan oleh Sidik dengan ditumpangi TRN. Faqih dan TRN selaku eksekutor pembacokan
terhadap korban Bayu Adi Anggara, 26, yang tengah pulang kerja.

Advertisement

“Berdasarkan hasil pemeriksaan kami Faqih dan TRN ini yang membacok korban saat di Sambego, secara acak. Korban juga tidak tahu apa-
apa,” ungkap Kapolsek, Senin (12/1/2015).

Akantetapi saat melakukan pembacokan itu, pedang yang digunakan TRN kurang tajam. Kemudian Faqih yang membacok korban hingga
berdarah-darah. Korban menderita lima luka bacokan di sekujur tubuhnya. Faqih sengaja melakukan pembacokan bukan semata-mata karena ia
dibedakan oleh keluarganya. Tetapi dari hasil penyidikan, Faqih diketahui sengaja membentuk geng pemuda untuk melakukan aksi balas
dendam terhadap geng lain. Dengan sasaran area Depok, terutama Maguwoharjo dan Ngemplak.

“Dia melakukan pembacokannya di area tersebut. Untuk balas dendam karena ada temannya yang pernah disakiti,” imbuhnya.

Advertisement

Hal itu nyaris sejalan dengan pernyataan Faqih saat di Mapolres Sleman bahwa ia melakukan pembacokan di Sambego karena membantu
teman yang tak lain adalah untuk balas dendam.

“Saya hanya membantu, namanya juga teman,” alasan dia.

Pihaknya menangkap satu tersangka di depan hotel Sheraton. Kemudian dua tersangka lagi di rumah masing-masing. Sedangka Faqih
ditangkap petugas dari Polsek lain saat melakukan razia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif