SOLOPOS.COM - Pencairan BLSM
Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) bagi warga miskin sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Kecamatan Semanu dipotong. Tak tanggung-tanggung, pemotongan mencapai Rp200.000.
Penelusuran Harian Jogja.com, Minggu (29/9/2013), pemotongan terjadi di Dusun Kuwon Kidul, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu. Di dusun ini, ada sekitar 40 penerima BLSM dari total 250 kepala keluarga (KK). Pemotongan dilakukan oleh kepala dusun setempat dan perangkatnya dengan alasan untuk kebersamaan.
Salah satu sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, uang pemotongan Rp200.000 setiap penerima BLSM itu dilakukan dua kali setiap pengambilan Rp100.000. Sumber tersebut mengakui uang pemotongan itu sempat dibicarakan dalam rapat di balaidusun setempat.
Hanya saja, penerima BLSM tidak diperkenankan mengajukan usulan selain menerima keputusan kepala dusun. Untuk memperlancar, pemotongan juga langsung dilakukan RT ke rumah masing-masing penerima BLSM.
Adanya pemotongan BLSM dibenarkan oleh Ngadi, 38. Penerima BLSM yang tinggal di RT04/RW41 ini mengakui, jatah BLSM yang diterimanya dipotong Rp200.000. Ngadi mengaku menerima alasan pemotongan itu untuk dibagikan kembali kepada warga lainnya yang tidak menerima BLSM.
“Di sini rata-rata warga miskin semua, tapi yang menerima BLSM hanya 40 KK, jadi setiap penerima dipotong untuk yang tidak menerima,” ucap Ngadi.
Kepala Dusun Kuwon Kidul, Adi Kasman, membenarkan pihaknya memotong dana BLSM sebesar Rp200.000. “Demi kebaikan semua, demi kebersamaan,” kata dia di rumahnya, Minggu siang.
Menurut Kasman, pemotongan Rp200.000 tidak dilakukan sekaligus melainkan Rp100.000, dari setiap penerima BLSM yang memperoleh jatah Rp300.000.
Upaya tersebut, kata Kasman, sebagai wujud kearifan lokal. Uang hasil pemotongan dibagikan kepada warga yang tidak menerima BLSM sebesar Rp20.000 setiap KK