SOLOPOS.COM - Ilustrasi PLTS (Antara)

Harianjogja.com, BANTUL—Inverter pada pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya di Pantai Baru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, rusak.

Saat ini, warga terpaksa kembali mengandalkan mesin diesel untuk tambahan suplai energi listrik untuk berbagai keperluan.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Wijiyo, 59, operator pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya di Pantai Baru mengatakan, kerusakan inverter sudah terjadi sejak Desember 2012. “Alat penyetabil daya tersebut rusak akibat tersambar petir,” katanya, Minggu (3/11/2013).

Kendati sudah dilaporkan ke Kementerian Riset dan Teknologi, hingga kini belum ada penggantian alat baru atau upaya perbaikan lainnya.

Padahal jika tidak rusak, pembangkit listrik tenaga hybrid yang merupakan penggabungan antara tenaga angin dan tenaga surya tersebut mampu menghasilkan daya listrik sebesar 10.000 hingga 15.000 watt.

Energi tersebut sejak 2011 mampu menyuplai kebutuhan penerangan di warung-warung makanan di Pantai Baru, memompa air untuk mengaliri lahan pertanian, kolam ikan dan tambak udang, serta mengoperasikan pabrik es batu yang berguna untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan nelayan di Pantai Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya