SOLOPOS.COM - Pengerjaan konstruksi tol Jogja Bawen di wilayah DIY. - Istimewa.

Solopos.com, SLEMAN — Arus lalu lintas di wilayah Kabupaten Sleman diperkirakan padat dalam beberapa waktu mendatang karena proyek pembangunan dua jalan tol sudah mulai dikerjakan di wilayah tersebut. Dinas Perhubungan Sleman pun menyiapkan rekayasa lalu lintas selama proyek berlangsung.

Salah satu opsi yang akan dilakukan yakni berupa pengaturan waktu operasional lalu lintas kendaraan proyek. Diharapkan dengan pengaturan itu bisa mengurai kemacetan yang ditimbulkan dari aktivitas pengerjaan proyek.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Kepala Dishub Sleman, Arip Pramana, mengatakan dua proyek tol, yakni tol Jogja-Solo dan tol Jogja-Bawen pengerjaannya sudah sampai wilayah Sleman. Pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar forum lalu lintas dengan pengelola pembanguan tol Jogja-Solo dan Jogja-Bawen soal pengaturan lalu lintas di lokasi pembangunan.

Dia mengatakan pihaknya bakal mengatur mobilitas truk-truk trailer yang mengangkut bahan bangunan. Apalagi material proyek pembangunan tol jumlahnya sangat banyak dan berukuran besar.

“Forum lalu lintas akan dilakukan utamanya jika sudah mulai pekerjaan di Ring Road atau pemasangan box culvert di jalan-jalan utama,” ucap dia, Jumat (21/7/2023).

Pengaturan arus lalu lintas ini penting dilakukan mengingat dua proyek pembangunan tol di Sleman ini menggunakan ruas jalan yang sama. Pembangunan tol Jogja-Solo seksi 2.2B akan mulai mengerjakan Junction Sleman ke arah Trihanggo.

Junction Sleman merupakan pintu keluar dari tol Jogja-Bawen sekaligus penghubung antara tol Jogja-Bawen dan tol Jogja-Solo. Sehingga truk proyek dua tol tersebut akan melintasi kawasan Sleman, khsuusnya di wilayah Mlati.

“Ini kan kebetulan ruas jalan yang mau dipakai sama, ruas jalan kabupaten yang Cebongan ke Sidomulyo maupun yang depan Polsek itu ke timur,” jelasnya.

Forum lalu lintas akan membahas skenario pengaturan lalu lintas yang paling tepat untuk bisa diambil. Namun, Arip berencana mengusulkan mobilitas truk proyek yang diatur waktunya yakni di luar jam-jam sibuk masyarakat.

“Untuk material-material yang menggunakan kendaraan gede, trailer, itu harus ada pengaturan waktunya. Dia tidak boleh lewat pada jam-jam sibuk masyarakat,” ujarnya.

Dia mencontohkan operasional truk material proyek Jogja-Bawen hanya dibolehkan melintas di atas pukul 22.00 WIB.

“Kalau yang kemarin Jogja-Bawen itu di atas jam 22.00 WIB baru bisa memasukkan barang, terutama untuk besi dan sebagainya itu kan dia bawa trailer. Agar enggak ganggu lalu lintas masyarakat,” tegasnya.

Dia menyampaikan pembangunan tol Jogja-Bawen di wilayah Sleman telah dimulai lebih dulu ketimbang tol Jogja-Solo.

Sebelumnya, Deputy Project Director PT. Adhi Karya, Brian Rino yang menangani proyek tol Jogja-Bawen seksi I Junction Sleman-Banyurejo menerangkan bila pembangunan tol sudah memasuki tahap penggarapan struktur atas. Bahkan dalam waktu dekat, pihak kontraktor akan mulai melakukan pengerjaan di Selokan Mataram.

“Kita dalam waktu dekat juga mau pekerjaan di atas Selokan Mataram juga,” tegasnya.

Sementara tol Jogja-Solo seksi 2.2B baru mulai digarap Juli ini di Sleman. Pembangunan akan berpusat pada ruas Junction Sleman hingga Trihanggo.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Dua Proyek Tol di Sleman Dimulai, Dishub Mulai Menyusun Pengaturan Lalu Lintas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya