Pembangunan Bantul macet untuk lebih dari 50 proyek
Harianjogja.com, BANTUL- Lebih dari 50 proyek pembangunan di Bantul hingga kini belum dikerjakan. Pemerintah berdalih, minimnya sumber daya di bagian pengadaan barang dan jasa menyebabkan proses lelang belum selesai.
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Data yang tertera secara online di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bantul menunjukkan masih ada 56 paket pengadaan barang dan jasa yang belum selesai dilelang. Di antaranya bernilai lebih dari Rp1 miliar.
Beberapa di antaranya yakni rehabilitasi jembatan Ngablak dan pembangunan pasar tradisional Ngipik masing-masing senilai Rp3 miliar, pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Imogiri senilai Rp1,45 miliar dan masih banyak lagi.
Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bantul Dendi Sulistyo Wibowo mengatakan, sejumlah hal menyebabkan pengadaan barang dan jasa belum dapat dimulai pengerjaannya. Saat ini kata dia, anggota Kelompok Kerja (Pokja) di ULP masih meneliti dan mengevaluasi dokumen penawaran yang disampaikan penyedia barang dan jasa.
“Rata-rata masih dalam tahap evaluasi untuk menentukan siapa pemenang lelangnya,” kata Dendi Sulistyo Wibowo, Selasa (2/8/2016).
ULP kata dia memiliki anggota Pokja yang terbatas hanya 40 orang. Padahal, paket pengadaan yang ditangani mencapai ratusan jumlahnya.
“Hanya yang telah bersertifikasi yang bisa masuk sebagai anggota Pokja. Jumlahnya sangat terbatas. Yang jadi anggota juga berasal dari berbagai instansi. Padahal mereka juga ada tugas di instansi masing-masing,” jelas dia.
Belum selesainya lelang pengadaan barang dan jasa alhasil menyebabkan puluhan proyek pembangunan yang menyangkut kepentingan publik belum dapat dikerjakan. Pembangunan proyek diperkirakan terlaksana dalam masa waktu singkat menjelang tutup tahun.
Namun Dendi mengklaim, proyek pembangunan akan selesai tepat waktu. Tim pengadaan barang dan jasa menurutnya akan memperhitungkan metodologi kerja agar pekerjaan dapat selesai sebelum tutup tahun.
Sejauh ini kata dia, tim pengadaan barang belum mengajukan penundaan proyek. “Sejauh ini tidak ada satu pun proyek yang diajukan untuk ditunda pengerjaannya. Artinya, tim masih yakin proyek bisa selesai tepat waktu,” tutur dia.