SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semangat membangun rakyat masih rendah karena banyak orang miskin.

Harianjogja.com, SLEMAN– Masyarakat harus dilibatkan dalam proses pembangunan suatu daerah. Selain meningkatkan semangat untuk membangun daerah, hal itu bertujuan untuk mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat.
Mantan Bupati Sleman periode 1990-2000 Arifin Ilyas mengatakan, dulu semangat membangun rakyat masih rendah karena banyak orang miskin. Sementara saat ini orang yang mampu lebih banyak dibandingkan yang miskin.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

“Harus disadari, proses pembangunan di daerah, yang paling utama dilakukan adalah mengangkat sumber daya manusianya. Waktu saya pimpin Sleman, saya memberikan kesempatan bagi rakyat untuk terlibat dalam pembangunan,” katanya di sela-sela kegiatan Temu Purna Bakti Praja dan Temu Kangen Mantan Bupati serta Wakil Bupati menyambut seabad beridirinya Sleman, Kamis (12/5).

Menurutnya, hal tersebut dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk membangun daerah. Dengan begitu, kesejahteraan rakyat di berbagai bidang dapat dicapai.

“Berikan kesempatan pada rakyat untuk membangun. Yang membangun seharusnya memang rakyat, sementara kita hanya memimpin dan mendampingi,” kata Ilyas di Karangsari, Karanggeneng, Purwobinangun, Pakem.

Ilyas berharap, kinerja pemerintahan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun bisa lebih mengayomi masyarakat. Terutama dalam mewujudkan Sleman yang Sembada. Baginya, Sleman saat ini menghadapi beragam persoalan. Salah satunya terkait penegakan hukum (perda). “Saat ini banyak sekali problem yang dihadpai seperti masalah pengangguran yang masih tinggi,” jelasnya.

Tidak semua mantan bupati dan wakil bupati dapat hadir dalam kesempatan itu. Hanya beberapa saja yang datang. Selain Ilyas, mantan bupati lainnya yang hadir adalah Ibnu Subiyanto yang hanya menjabat pada periode 2000-2010 saja. “Semua mantan bupati dan wakil bupati sudah kami undang untuk hadir,” jelas Ketua Pantia Seabad Sleman Sukarno.

Sementara, Ketua Paguyuban Purna Bakti PNS Sleman Kriswanto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan ajang menjalin silaturahmi lintas generasi. Baik pejabat dan staf yang purna tugas maupun masih aktif di lingkungan Pemkab. “Ini tidak lepas dari budaya menghormati orang yang lebih tua. Dengan begitu baik yang mantan maupun yang masih menjabat bisa saling interaksi,” kata Kriswanto.

Bupati Sleman Sri Purnomo berpendapat, temu kangen tersebut memberikan semangat baru bagi pejabat yang masih aktif untuk melaksanakan pembangunan. Menurutnya, hasil pembangunan yang dicapai hari ini tidak terlepas dari apa yang dilakukan sebelumnya.

”Hasil pembangunan saat ini juga merupakan kerja keras bersama dari pemerintahan di masa yang lalu,” jelasnya.
Peningkatan pembangunan di Sleman saat ini, jelas Sri, bisa dilihat dari indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencakup tiga aspek. Kesehatan, pendidikan dan pendapatan. Menurutnya, indeks IPM dari tahun ke tahun terus meningkat. Data terakhir IPM Sleman menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0,47 poin dari 80,29 pada 2013 menjadi 80,73 pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya