Jogja
Rabu, 30 Maret 2016 - 12:20 WIB

PEMBANGUNAN KULONPROGO : Belum Setahun Dibangun, Batu di Jalan Wijilan Sudah Berguguran

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi jalan di Dusun Wijilan, Desa Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan dikeluhkan warga pada Selasa (29/3/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Pembangunan Kulonprogo dikeluhkan, jalan yang belum setahun dibangun sudah mengelupas

Harianjogja.com, KULONPROGO- Warga Dusun Wijilan, Kecamatan Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan mempermasalahkan kualitas jalan dusunnya yang dibangun dengan dana kas dusun. Kualitas jalan tersebut dianggap buruk dan semakin parah ketika memasuki musim hujan.

Advertisement

Jalan di Dusun Wijilan dibangun secara bertahap mulai tahun 2013 lalu dengan menggunakan dana kas dusun. Suprapto, warga Dusun Wijilan menjelaskan bahwa belum setahun sejak pembangunan jalan tersebut selesai namun batu-batu materialnya mulai berguguran.

Hal ini diperburuk jika sedang turun hujan karena air akan membawa serta batu-batu dan kerikil tersebut. “Jika hujan semua batunya rontok,”jelasnya saat dikonfirmasi pada Selasa (29/3/2016).

Advertisement

Hal ini diperburuk jika sedang turun hujan karena air akan membawa serta batu-batu dan kerikil tersebut. “Jika hujan semua batunya rontok,”jelasnya saat dikonfirmasi pada Selasa (29/3/2016).

Selain jalan, pembangunan juga dilakukan untuk talud-talud di tepian jalan seluruh kampung. Namun, kualitasnya juga serupa dengan jalan-jalan tersebut. Selain itu, menurutnya jalan tersebut berbeda kualitasnya diantara ujung satu dengan yang lainnya.

Ia menjelaskan bahwa kemungkinan hal ini dikarenakan proses pembangunan jalan yang hanya mengandalkan kapasitas warga setempat.

Advertisement

Suprapto menguraikan bahwa pengerjaan proyek tersebut tidak dilakukan oleh seluruh warga dusun melainkan hanya warga yang kebetulan sedang tidak memiliki aktivitas. Sejumlah warga ini kemudian dibayar dengan nominal yang juga tidak diketahuinya.

Suprapto menyayangkan penggunaan dana kas dusun yang tidak efektif tersebut. Terlebih lagi, jalan dusunnya masih sering dilewati oleh truk-truk penambang pasir yang ingin menuju ke Kali Progo sehingga beban jalan tersebut lebih berat.

Ia membandingkan dengan jalan dusun tetanga yang berkualitas baik dan dikerjakan oleh tenaga professional. Ia bersama dengan warga desa lainnya kini sedang berusaha berdiskusi mengenai kemungkinan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas jalan tersebut.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dusun Wijilan, Tupon menjelaskan bahwa keputusan untuk membangun jalan dusun secara mandiri dilakukan untuk menyerap tenaga kerja di dusunnya sendiri. Dibanding menyewa tenaga professional, menurutnya akan lebih bermanfaat jika proyek tersebut dikerjakan oleh warga dusun setempat.

Apalagi, pasca adanya pelarangan penambangan pasir banyak warganya yang kehilangan mata pencaharian. “Agar uangnya kembali untuk warga setempat,”jelasnya.

Meski demikian, ia membantah jika kualitas jalan dusunnya dianggap jelek. Menurutnya hingga saat ini jalan tersebut masih dalam kondisi baik dan tidak ada permasalahan apapun.

Advertisement

Terlebih lagi,saat ini sudah semakin sedikit truk pasir yang melintasi dusunnya. Ia juga mengakui jika membeli bahan baku dan peralatan pembangunan jalan tersebut dari dana kas dusun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif