Jogja
Rabu, 20 Desember 2017 - 12:20 WIB

Pembangunan Kulonprogo Harus Berpihak Pada UMKM dan PKL

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pengembangan kawasan bisnis tingkat kecamatan sangat penting dilakukan

Harianjogja.com, KULONPROGO-Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulonprogo meminta Pemerintah Kabupaten Kulonpro, untuk membuat perencanaan detail kawasan bisnis tingkat kecamatan.

Advertisement

Perencanaan pembangunan itu, nantinya diperuntukkan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam memasarkan produk lokal. Anggota Komisi III DPRD Kulonprogo Aji Pangaribawa menuturkan, pengembangan kawasan bisnis tingkat kecamatan sangat penting dilakukan. Karena bisa menggerakkan perekonomian masyarakat.

Selama ini menurutnya, tidak semua PKL dan pelaku UMKM mendapatkan tempat berjualan yang layak. Sehingga Pemkab harus berani membuat terobosan. Menurut dia, dengan begitu, maka PKL bisa berjualan dengan tenang. “Perekonomian di tingkat kecamatan harus digerakkan, tidak hanya dipusatkan di Wates. Hal itu sebagai bentuk pemerataan usaha dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan,” kata dia, Selasa (19/12/2017).

Aji menambahkan, Pemkab Kulonprogo selama ini sudah memberikan pelatihan, bantuan modal. Namun, Pemkab Kulonprogo juga perlu membantu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan profesional dalam manajemen serta pemasaran produk. Rancang bangun kawasan, memberikan tempat yang berada di wilayah tingkat kecamatan, bisa membantu pengusaha untuk mendapatkan lokasi yang tepat dan prospek dalam penjualan.

Advertisement

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan Kulonprogo Dewantoro memaparkan, total ada sekitar 2.000 pelaku usaha kerajian di Kulonprogo, dengan produk beragam. Mulai dari tas serat alam, tas nilon, tenun, kayu, perca, dan bahan daur ulang lain. Untuk bisa mendorong pengembangan usaha kerajinan, dinas berusaha menjalin komunikasi dengan para perajin, agar mereka menyampaikan kendala usaha.

“Apakah masalah mereka dalam berinovasi itu karena desain, pemasaran, pendanaan, atau pelatihan. Kami akan coba untuk memberikan solusi, agar memancing kreativitas mereka,” ujarnya.

Perihal ruang pajang produk karya UMKM, ia menyatakan dinas sudah memiliki rencana untuk membangunnya. Diperkirakan ruang pajang itu dibangun perkotaan Wates atau Sentolo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif