SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana toko ritel modern. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pembangunan mal Bantul tidak akan mempengaruhi pasar tradisional

Harianjogja.com, BANTUL- Gubernur DIY Sri Sultan HB X memberikan sinyal positif atas rencana pembangunan mal di wilayah Bantul yang sudah dicanangkan oleh Bupati Bantul Suharsono. Sultan menuturkan memang untuk kebijakan pembangunan mal tersebut sepenuhnya ada pada pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul, pemerintah daerah (pemda) hanya akan mendukung jika hal tersebut memang benar-benar sudah diperlukan oleh masyarakat.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

(Baca Juga : PEMBANGUNAN MAL : Pedagang Tradisional Bantul Diminta Tak Cemas)

“Jika pembangunan mal telah diperlukan dan waktunya tepat, serta kebutuhan masyarakat sebagai konsumen sudah sangat memerlukan mal. Sepenuhnya itu Kebijakan ada di pemkab,” paparnya, Selasa (10/5/2016).

Sultan menjelaskan jika memang benar akan dibangun mal, haruslah mal tersebut berjarak setidaknya tiga kilometer dari pasar tradisional, sehingga tidak akan mematikan pasar-pasar tradisional.

“Pembangunan mal yang berjarak minimal 3 kilometer tidak akan berpengaruh, meski ada selisih harga yang lebih murah namun dengan jarak yang cukup jauh masyarakat pasti juga akan lebih memilih berbelanja di pasar,” ujarnya.

Adanya mal, menurut Sultan hanyalah sebutan saja, sebuah gedung yang menyediakan segala jenis kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat. Dengan demikian mal dan pasar sebenarnya memiliki fungsi yang sama, justru pasar memiliki beberapa keunggulan bagi warga Bantul.

“Meskipun mal itu lengkap namun di sana (mal) kita tidak bisa berinteraksi langsung dengan penjual. Tidak ada tawar menawar berbeda dengan pasar kita bisa berinteraksi dengan tawar menawar juga jika sudah langganan bisa saja belanja namun bayarnya di hari selanjutnya alias ngutang,” ujar Sultan.

(Baca Juga : PEMBANGUNAN MAL BANTUL : Siapa Saja yang Setuju?)

Sementara itu Bupati Bantul Suharsono Sebelumnya mengatakan, rencana pembangunan mal di wilayah Bantul bertujuan untuk menghidupkan perekonomian masyarakat Bantul serta meningkatkan kunjungan wisatawan, mengingat saat ini di Bantul belum terdapat pusat perbelanjaan.

“Saya mau menghidupkan perekonomian masyarakat Bantul, tidak mungkin saya membangun mal di tengah-tengah Bantul, jika dibangun mal ya di wilayah perbatasan. Kami selalu memperhatikan keinginan warga, kalau warga tidak setuju ya saya tidak akan lanjutkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya