SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi DPRD Kabupaten Bantul (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Mal Bantul, penolakan pembangunan pasar modern belum didapatkan.

Harianjogja.com, BANTUL- Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo lebih memilih berhati-hati ikhwal rencana tersebut. Diakuinya, belum ada pembicaraan serius di tingkat Dewan soal sepakat atau tidaknya mal didirikan di Bantul.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Dirinya sendiri kata dia, tidak dapat memutuskan setuju tidaknya mal dibangun.

“Kalau dewan itu kan tergantung sikap di masing-masing fraksi,” papar dia, Rabu (13/4/2016).

Terlebih menurut politisi PDIP itu, belum ada surat resmi dari Pemkab Bantul mengenai rencana pembangunan mal. Kebijakan itu selama ini baru sebatas pembicaraan informal dan informasi dari media. Ia berjanji akan menggelar rapat internal di DPRD membahas rencana pembangunan mal itu.

Bupati Bantul Suharsono memastikan membuka investasi mal di Bantul. Kebijakan itu menghapus citra Bantul sebagai daerah yang selama ini tertutup terhadap mal. Menurut Suharsono, keberadaan mal di wilayah perbatasan dengan Kota tidak akan menganggu pasar tradisional.

“Keberadaan mal itu justru untuk mencegat warga Bantul agar tidak berbelanja ke Kota atau Sleman, karena selama ini mal cuma di sana adanya,” tutur Suharsono.

Keberadaan mal di Bantul selain berpotensi membuka lapangan kerja baru juga diyakini mampu menahan uang beredar di Bantul. Kondisi tersebut diklaim bakal berdampakm positif bagi pertumbuhan ekonomi wilayah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya