Jogja
Selasa, 29 Desember 2015 - 04:40 WIB

PEMBANGUNAN MAL : Masyarakat Harus Ikut Merasakan Berkahnya

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Masyarakat sekitar harus ikut merasakan dampak positif dari pembangunan itu.

 

Advertisement

 

Pembukaan Jogja City Mall (JIBI/Harian Jogja/ Adhitya Noviardi)

Harianjogja.com, JOGJA—Setiap pembangunan yang ada di DIY harus membawa dampak positif bagi masyarakat. Masyarakat sekitar harus ikut merasakan dampak positif dari pembangunan itu.

Advertisement

Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY Sulistyo mengungkapkan, pembangunan mal cukup marak di DIY. Namun, belum ada pendataan mengenai serapan tenaga kerja oleh mal yang bersangkutan. “Harusnya, dengan adanya pembangunan itu, warga sekitar ikut menikmati adanya pembangunan yang baru,” ujar dia, Senin (28/12/2015).

Ia menyebutkan, sebuah pembangunan seharusnya memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar misalnya dengan menyerap warga untuk tenaga kerja. Ia mengatakan, jangan sampai mendirikan sebuah mal atau pasar, tetapi warga sekitar tidak tersentuh. “Saya kira, waktu mendirikan sesuatu [proyek], yang diajak ngomong masyarakat dulu. Pengelola harus menyiapkan apa yang akan didapatkan warga,” ungkap dia.

Ie mengatakan, belum ada regulasi mengenai kewajiban itu. Selama ini, pola yang terjadi adalah kesepakatan antara pegelola, Pemerintah, dan warga. “Misal, pembangunan bandara, dampak harus dirasakan masyarakat sekitar. Selain itu, program sosial setiap perusahaan harus dirasakan oleh masyarakat. Dikelola bersama,” jelas dia.

Advertisement

General Manager Hartono Mall Herman E Fherro mengungkapkan, Hartono mall melakukan kesepakatan dengan Pemerintah dan warga untuk menyerap warga sebagai tenaga kerja. Ada lebih dari 10.000 orang yang dipekerjakan di Hartono Mall. “Sekitar 80% dari total tenaga kerja merupakan penduduk sekitar,” jelas dia.

Direktur Utama Jogja City Mall Soekeno mengungkapkan, ada peluang kerja yang diciptakan. Setidaknya, ada 10.000 tenaga kerja yang terserap. Selain itu, warga sekitar JCM bisa mengelola lahan parkir saat musim liburan.

Wakil Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY Surya Ananta mengungkapkan, sudah pasti mal yang berdiri menyerap tenaga lokal misalnya DIY dan sekitarnya. Namun, untuk posisi tertentu seperti Manager, bisa saja diambil dari luar DIY. “Serapan tenaga kerja bisa dalam bentuk formal dan informal,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif