SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Pembangunan Pasar Kolombo molor. Semula dijadwalkan pasar dibangun Januari tetapi hingga pertengahan Februari tak ada perkembangan fisik bangunan.

Selain itu, jumlah pedagang yang menempati kios baru juga berubah. Ada informasi 67 pedagang tidak punya kios. Namun, panitia pembangunan menyatakan dengan dibangunnya pasar nanti masih ada 12 unit kios tersisa.
Temuan persoalan itu diungkap Anggota Komisi B DPRD DIY saat berkunjung ke Pasar Kolombo, Condongcatur, Depok, Sleman, Senin (13/2).

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

“Pendapat yang saya kumpulkan kalau orang Jawa bilang pateng tlusup [tidak nyambung] antara pedagang dan pemerintah desa,” urai Sekretaris Komisi B DPRD DIY, Agus Mulyono. Turut dalam kunjungan anggota komisi B Ternalem dan Matia Adel Haida.

Kunjungan Komisi B ke Pasar itu menindaklanjuti keluhan pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Pasar Kolombo (PPPK) dua pekan lalu di kantor DPRD DIY.

Saat ini aktivitas pembangunan pasar hanya ditandai perobohan sejumlah tembok bekas los pasar.

Ketua PPPK, Sumarsih Satijo, menegaskan soal pasar ini sudah disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Sleman dan DPRD Sleman. Tetapi pedagang belum puas dan melanjutkannya ke DPRD Provinsi DIY untuk merampungkan masalah yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini.

Hingga kini, sejumlah keluhan seperti pungutan liar Rp150.000 sampai Rp3 juta, tidak mendapat ruang relokasi belum menemukan solusi. Termasuk penetapan harga kios baru dinilai sejumlah pedagang terlalu mahal.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya