SOLOPOS.COM - Tumpukan material pembangunan trotoar di eks Terminal Wonosari (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Warga Desa Baleharjo mengeluhkan proyek pembangunan trotoar di area eks Terminal Wonosari. Sebab, selama sepekan tak ada lagi aktivitas pengerjaan proyek. Padahal matrial pembangunan yang ditinggal membahayakan pengguna jalan serta mengganggu aktivitas jual beli warga.

Berdasarkan pantauan, Senin (8/12/2014), tidak ada aktivitas pekerja yang menyelesaian trotoar sepanjang 100 meter. Tumpukan matrial bangunan ada di sekitar lokasi.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Salah seorang pemilik kios di eks Terminal Wonosari, Pratama mengakui, pembangunan proyek berjalan lamban. Malahan, dalam beberapa hari terakhir pengerjaan berhenti.

“Saya tidak tahu kenapa berhenti. Namun, saya berharap proyek segera diselesaikan,” kata Pratama.

Menurut dia, tumpukan material untuk pembangunan juga mengganggu aktivitas keluar masuk warga. Sebab, matrial berupa split dan tanah putih itu menghalangi jalan, sehingga
untuk sampai di kios warga harus lewat sisi utara.

“Kalau tak ada tumpukan material, pembeli bisa langsung masuk. Tapi sekarang, tidak bisa dan harus lewat sisi utara,” keluh dia.

Keluhan juga disampaikan Dermanto, pemuda asal Desa Kepek, Wonosari. Saat melintas di Jalan Baron, tepatnya di sekitar eks terminal harus lebih berhati-hati. Tumpukan material pembangunan trotoar bisa memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Kalau siang masih bisa kelihatan, tapi kalau malam jarak pandang semakin terbatas, jadi harus lebih berhati-hati,” kata Dermanto.

Dia pun menyayangkan pemasangan papan peringatan yang berada tepat di area pembangunan. Semestinya, ada jarak antara papan peringatan dengan material proyek.

“Kan bisa dipasang lebih jauh 100 meter atau 50 meter dari proyek. Sehingga, pengendara akan lebih berhati-hati lagi saat melintas,” papar Dermanto.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul Eddy Praptono menduga, pembangunan berhenti karena menunggu giliran pemakaian stoom walls. “Kami akan memantau ke lapangan terlebih dahulu,” kata Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya