Jogja
Jumat, 4 Oktober 2013 - 09:45 WIB

PEMBANGUNAN TUGU JOGJA : Penghuni Simpang Tugu Resah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA—Para pekerja yang menempati tempat usaha di lokasi Tugu Pal Putih (Tugu Jogja) resah menyusul adanya rencana pembangunan wujud Tugu ‘asli’ pada awal 2014 nanti.

Giyono, 43, telah bekerja dengan pengusaha menjadi penjual bensin di samping belakang Pos Polisi Tugu itu sejak 1982.

Advertisement

Tempat usaha itu adalah bagian dari 293 meter persegi yang akan dibebaskan untuk pembangunan Tugu Golong Gilig itu. Berjajar ke selatan adalah dua kantor penjualan tiket pesawat dan bus serta warung soto. Tempat- tempat usaha itu akan bernasib sama dengan tempat kerja Giyono.

Giyono menceritakan, semula warung bensin itu adalah selayaknya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Akan tetapi, SPBU itu berubah menjadi warung bensin setelah ada kebijakan dari Pemerintah Kota melarang adanya SPBU di dalam kota karena dapat menimbulkan kemacetan.

“Tapi malah sekarang banyak SPBU di dalam kota. Dan sekarang saya pun justru akan kehilangan pekerjaan,” katanya saat ditemui Harian Jogja, Kamis (3/10/2013).

Advertisement

Dalam sebulan, Giyono sekarang ini setidaknya menerima gaji sekitar Rp900.000. Pendapatannya itu untuk mencukupi kebutuhan istri dan dua anaknya yang masih kuliah.

Sekarang ini masih tersisa satu anaknya yang masih harus dibiayai kuliah per semester. Tahun ini, putrinya masuk semester empat. Biaya per semesternya mencapai Rp1,6 juta.
“Anak saya minta sambilan jualan pulsa di rumah dan di kampus. Ketika mau bayar kuliah, saya tinggal menambahi kekurangan,” katanya.

Setelah warung bensi itu digusur, warga Bener, Tegalrejo itu tak mengetahui akan bekerja apa. “Pemilik warung belum mensosialisasikannya ke saya, bagaimana selanjutnya. Hanya dikasih tahu kalau warung akan digusur tapi tidak tahu kapan,” katanya.

Advertisement

Cahya, seorang pekerja kantor penjualan tiket juga tak tahu bagaimana nasibnya setelah ada penggusuran. Suhartati, bosnya, belum memberi kabar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif