Jogja
Rabu, 6 Agustus 2014 - 05:45 WIB

PEMBATASAN BBM : Konsumsi Solar di Bantul Lebih Tinggi daripada Premium

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Antrean Solar (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, BANTUL- Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sulistyanta menyatakan, konsumsi solar di Bantul lebih tinggi dibanding premium.

“Kalau premium dalam setahun terserap tidak sampai seratus persen dari kuota. Tapi kalau solar pasti terserap habis,” paparnya, Selasa (5/8/2014).

Advertisement

Saat ini, serapan solar bersubsidi di Bantul hingga Juni telah mencapai 49%. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan serapan tahun lalu.

Kendati konsumsi solar tinggi, menurut Sulitstyanta, sampai sekarang Kementerian Perindustrian Perdagangan dan Koperasi belum mengeluarkan instruksi atau kebijakan mengenai pengamanan solar bersubsidi.

“Padahal kami ditugasi untuk memantau dan mengamankan bahan bakar bersubsidi. Tapi sampai sekarang arahan dari pusat belum ada,” tuturnya.

Advertisement

Ia berharap ada aturan detil mengenai pembatasan solar bersubsidi. Tidak hanya sekadar larangan pembelian pada malam hari.

Pemkab Bantul sendiri, membatasi solar bersubsidi kepada pelaku industri kecil. Hanya pelaku industri kecil yang mengantongi surat rekomendasi dari Disperindagkop yang boleh membeli bahan bakar tersebut di SPBU. Total pembelian solar maksimal hanya 20 liter sehari.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif