SOLOPOS.COM - Transaksi solar bersubsidi (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, JOGJA- Pembatasan penjualan Bahan Bakar Mesin (BBM) di tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak akan mempengaruhi pasokan BBM.

Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta, Freddy Anwar di kantornya, menyebutkan secara nasional, total terdapat 550 SPBU yang dibatasi menjual solar bersubsidi.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Dari jumlah tersebut, sebanyak 200 SPBU berada di Kalimantan, sedangkan tiga SPBU di DIY yang dipilih bukan jalur utama.

Ketiga SPBU yang melaksanakan kebijakan pemerintah tersebut meliputi, SPBU Sagan (Jogja), SPBU Babarsari (Sleman) dan SPBU Kranon (Gunungkidul). Ketiga SPBU yang ditunjuk tersebut, hanya sedikit dari total 92 SPBU di wilayah DIY.

“Konsumsi solar DIY hanya mencapai 350 Kilo Liter [KL], premium sebesar 1.500 KL dan Pertamax 35 KL per hari. Jadi, pembatasan ini tak akan memengaruhi pasokan,” katanya, Kamis (7/8/2014).

Meski begitu, pihaknya masih menunggu revisi kuota terbaru BBM subsidi di DIY dari Pertamina Pusat. Pasalnya, data lama sebelum kebijakan ini diterapkan, DIY mendapat jatah 575.306 KL premium dan 130.000 KL solar per tahun.

“Realisasi konsumsi BBM subsidi di DIY telah mencapai 54 persen per Juli 2014, sehingga sisa pasokan yang sudah ada mencukupi hingga lima bulan ke depan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya