SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Tim juga sudah melakukan kajian terhadap taksiran harga tanah.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Tim appraisal pembebasan lahan untuk Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kecamatan Rongkop yang berbatasan dengan Wonogiri sudah berjalan. Tim juga sudah melakukan kajian terhadap taksiran harga tanah. Harapannya hasil dari kajian tersebut bisa keluar sehingga warga tidak bertanya-tanya dengan proses ganti rugi lahan itu.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Sesuai janji awal dalam proses sosialisasi, hasil kajian akan turun di awal Agustus. Namun hingga Jumat (5/8/2016) belum ada tanda-tanda adanya informasi terkait dengan taksiran harga tanah untuk pembebasan.

Salah Seorang warga Dusun Saban, Desa Karangwuni, Rongkop Padmi mengatakan, tim penaksir harga sudah turun ke lapangan. Hal ini dibuktikan adanya beberapa petugas yagn menanyai dirinya terkait dengan proses pembebasan.

“Awalnya saya bingung didatangi petugas. Namun setelah ada penjelasan dari mereka, saya baru tahu bahwa ini merupakan bagian dari upaya pembebasan lahan untuk JJLS,” kata Padmi kepada wartawan, Jumat (5/8).

Dia mengaku tidak keberatan jika tanahnya akan dibeli untuk JJLS. Hanya saja, warga butuh kepastian berapa nilai ganti rugi yang diberikan. “Terus terang kami juga masih menunggu. Setiap bertegur sapa dengan warga lainnya, semua saling menanyakan, tapi belum ada yang tahu. Padahal dulu dijanjikan di awal Agustus sudah turun,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Parto, yang tak lain adalah tetangga Padmi. Dia pun berharap ada kejelasan terkait dengan ganti rugi pembebasan lahan, karena dana tersebut rencananya sebagian digunakan untuk perbaikan rumah yang akan digusur. “Kami kan harus cari ganntinya. Jadi kepastian harga itu sangat kami butuhkan, sehingga saat ada gusuran sudah memiliki lokasi yang baru,” katanya.

Dia mengatakan, untuk menghilangkan prasangka yang kurang baik pemerintah harus terbuka dan mau memberikan informasi sedetail-detailnya terkait dengan pembebasan. Jangan sampai ada yang ditutupi karena itu bisa menimbulkan masalah kelak di kemudian hari. “Mudah-mudahan proses ganti rugi bisa cepat selesai dan semua dilakukan dengan terbuka,” ujarnya.

Untuk diketahui, Pembangunan JJLS di wilayah perbatasan ini direncanakan sepanjang 9 km dengan lebar jalan 30-40 meter. Saat ini prosesnya masih dalam upaya pembebasan lahan, sedang pembangunan baru dimulai di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya