SOLOPOS.COM - Ilustrasi (istimewa)

Pembebasan visa perlu disikapi bijak lantaran dimungkinkan terjadi sejumlah persoalan.

Harianjogja.com, JOGJA-Wacana pemerintah pusat untuk memberikan bebas visa kepada 30 negara yang akan datang ke Indonesia perlu dipertimbangkan kembali.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) DIY Edwin Ismedi Himna, Kamis (26/3/2015).

Ia juga meminta kepada pemerintah untuk membuat aturan perundang-undangan yang jelas terkait hal ini. Meski di satu sisi pemberian bebas visa bisa meningkatkan devisa negara dari sektor pariwisata, namun sisi negatifnya juga harus dipikirkan.

“Bisa saja dengan kebijakan ini, akan ada ancaman yang masuk ke Indonesia seperti misalnya ancaman teroris. Hal-hal seperti ini kan harus diantisipasi sejak awal, enggak cuma dari sisi pariwisata yang dipikirkan, tetapi juga dari sisi keamanannya juga,” urai Edwin, saat dihubungi lewat sambungan telepon.

Kebijakan pemberian bebas visa terhadap 30 negara juga perlu dilakukan secara timbal balik. Sehingga tidak hanya Indonesia saja yang memberikan bebas visa, tetapi juga 30 negara tadi, harus memberikan bebas visa kepada warga Indonesia yang berkunjung ke negara mereka.

“Jangan hanya memberikan bebas visa ke negara lain, tapi harus ada juga timbal balik ke negara kita, bisa tidak negara kita juga mendapat bebas visa. Jadi hubungannya harus saling menguntungkan,” imbuhnya.

Meski demikian, Edwin mengungkapkan dari sisi pariwisata, kebijakan ini bisa jadi langkah yang baik untuk meningkatkan kunjungan pariwisata ke Jogja.

Menurut data yang ia miliki, selama satu tahun kunjungan wisatawan asing ke Jogja masih di bawah 200.000 orang wisatawan. Wisatawan tersebut paling banyak berasal dari Belanda, sebagian Eropa barat, Jepang, dan negara-negara ASEAN seperti Malaysia.

Persiapan yang harus dilakukan pihak agen wisata antara lain harus bisa mempelajari karakter wisatawan asing yang datang. Sebab masing-masing wisatawan memiliki cara pelayanan yang berbeda.

“Wisatawan yang datang dari manapun selalu kami terima. Para pemandu juga telah memiliki persiapan khusus untuk menyambut mereka disini. terutama bagi wisatawan yang non-berbahasa inggris,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya