Pembiayaan produktif memiliki manfaat untuk modal usaha dalam mengembangkan usaha.
Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja
Harianjogja.com, JOGJA—Perbankan syariah menawarkan produk-produk berupa pembiayaan produktif sebagai solusi permodalan untuk memajukan usaha.
Setiap lembaga keuangan syariah memiliki pembiayaan produksi dengan segmentasi sendiri. Pembiayaan produktif memiliki manfaat untuk modal usaha dalam mengembangkan usaha. IB Vaganza yang digelar di Mal Malioboro pun memberikan edukasi mengenai pembiayaan produksi. Hal itu dikemas dalam talkshow bertajuk Pembiayaan Produksi Syariah di Atrium Mal Malioboro, Jogja, Jumat (11/12/2015).
Branch Manager BTPN Syariah HA Tamtomo mengungkapkan, pembiayaan produktif yang disediakan fokus pada masyarakat kecil dan keluarga prasejahtera. “Kami ingin membantu mereka memulai usaha atau menambah modal usaha,”ujar dia dalam talkshow di Mal Malioboro, Jogja, Jumat (11/12/2015).
Ia mengungkapkan, ada pula produk khusus membiayai wanita prasejahtera untuk membangun bisnis . Ia mengakui, risiko yang dimiliki cukup besar namun, manajemen bank memiliki cara untuk mengelola risiko tersebut. Caranya dengan melakukan pendekatan personal dan melakukan kunjungan langsung kepada calon nasabah sehingga diketahui kemampuan calon nasabah. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan usaha yang dilakukan wanita karena mereka merupakan orang yang tangguh,” jelas dia.
Sub Branch Manager BTN Syariah Kantor Cabang Pembantu Syariah Condong Catur Aang Gunawan mengungkapkan, BTN Syariah lebih dominan membiayai pengembang perumahan. Namun, bukan berarti BTN Syariah tidak memperhatikan segmen lain. “Syarat legalitas proyek dan perusahaan harus jelas. Pengawasan terus kami lalukan mulai dari membangun hingga rumah terjual,” ungkap dia.
Area Bisnis Manager Commercial Banking Bank Muamalat untuk wilayah Jateng, DIY, Sulawesi, Ambon, dan Papua Indra Wicaksana mengungkapkan, ada beberapa segmen yang dilayani pembiayaan produktif oleh Bank Muamalat. Pembiayaan untuk usaha mikro kecil hingga komersial, dengan pembiayaan kurang dari Rp500 juta hingga di atas Rp50 miliar. “Rencana ke depan, kami akan menguatkan segmen komersil,” kata dia.