SOLOPOS.COM - Ilustrasi mesin ATM (Dok/JIBI/Bisnis)

Harianjogja.com, BANTUL-Sindikat pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) beraksi di Bantul. Akibatnya, dana nasabah senilai Rp400 juta dilaporkan raib.

Kepala Polres Bantul AKBP Surawan mengatakan, aksi pembobolan ATM itu dilaporkan sejak Agustus-September lalu dan hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Modusnya terbilang lama. Pelaku memasang alat skimmer dan kamera tersembunyi di sejumlah mesin ATM di daerah Sewon Bantul.

Skimmer adalah piranti yang dipasang di mulut ATM dan berfungsi merekam data kartu kredit atau kartu debit yang dimasukkan nasabah. Sedangkan kamera tersembunyi digunakan untuk memonitor nomor PIN nasabah saat memencet tombol ATM.

Setelah data kartu kredit atau debit dan PIN terekam, pelaku lalu menarik uang nasabah dengan data duplikat itu di ATM luar daerah di antaranya di Bandung. Satu ATM, pelaku menggasak uang hingga Rp15 juta.

Terendusnya aksi kriminal itu setelah sejumlah nasabah asal Bantul melaporkan kehilangan uang di ATM ke bank yang bersangkutan. “Dari bank lapor ke Polres sini dan kami bergerak. ATM yang dibobol berasal dari beberapa bank,” terang Surawan Selasa (31/12/2013).

Dari laporan sejumlah bank, diketahui korban pembobolan ATM tersebut mencapai ratusan orang, beberapa di antaranya warga Bantul. Bahkan uang yang berhasil dibobol untuk seluruh DIY disebutkannya mencapai Rp400 juta.

Surawan menengarai, pelaku pembobolan merupakan sindikat profesional. Mereka bekerja hati-hati dan hanya sementara memasang skimmer dan kamera pengintai.

“Waktu kami ke lokasi ATM, skimmer dan kameranya sudah dilepas. Tapi dari data bank bisa kelihatan bahwa sudah ada transaksi di situ. Mereka pasang alat di Sewon ngambil uangnya di daerah lain,” ujarnya.

Nasabah diminta lebih waspada saat bertransaksi di ATM. Cermati ada tidaknya kamera pengintai. Selain itu lanjut Surawan, nasabah jangan percaya bila ada seseorang yang menelepon dan mengaku dari call center bank tertentu serta meminta nomor PIN. “Biasanya modus pasang skimmer lalu bikin call center dan meminta nomor PIN. Bank enggak mungkin meminta nomor PIN,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya