SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat perempuan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pembunuhan Bantul dengan korban wanita muda alumnus UGM.

Harianjogja.com, BANTUL — Alumnus D3 Universitas Gadjah Mada (UGM) ditemukan meninggal di kamar kontrakannya yang berada di kawasan Karangjambe, Kecamatan Banguntapan, Sabtu (2/5/2015) sore.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Adalah Eka Mayasari, 26, perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai penjual warung di kamar kontrakannya ditemukan meninggal dalam kondisi tanpa busana  dengan mulut mengeluarkan darah dan sejumlah lebam di bagian wajah.

Andri, salah satu saksi mata mengakui bahwa sekitar pukul 17.15 WIB, pintu rumahnya digedor oleh Fandi, adik korban. Dari Fandi itulah, ia kemudian mendapatkan kabar bahwa korban telah ditemukan tak bernyawa.

“Ketika saya tengok, tubuh korban sudah tak bernyawa dengan kondisi tanpa busana. Tapi sudah ditutupi oleh kain jarik,” ucapnya saat
ditemui di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), Sabtu (2/5/2015) malam.

Ketika memeriksa isi kamar kontrakan korban, ia mendapati kondisi kamar tersebut dalam keadaan acak-acakan. Bahkan ia mendapati meja di salah satu sudut kamar tersebut terlihat terbakar. “Mungkin terbakarnya meja itu karena kompor yang ada di dekatnya,” imbuhnya.

Terkait korban sendiri, Andri mengakui bahwa korban baru sekitar 7 bulan menempati kamar kontrakan tersebut. Diakuinya, kamar kontrakan yang merupakan milik ibunya sendiri itu disewa korban dengan sistem oper kontrak dari penyewa sebelumnya.

Tak hanya itu, dari pengakuan korban kepadanya saat awal penyewaan kamar kontrakan itu, korban sempat mengaku dirinya merupakan mahasiswi Universitas Gadjah Mada asal Sumatra.

Sepengetahuannya, korban pernah mengaku tengah sakit pascakecelakaan lalu lintas. Itulah sebabnya, belakangan korban berjualan dengan dibantu oleh dua orang lelaki yang sengaja dipekerjakannya.

“Dia [korban] memang baru saja mengalami kecelakaan. Dia mengalami cedera di bagian punggung,” kisahnya.

Sebelum ditemukan meninggal, ia mengaku belum bertemu dengan korban. Akan tetapi, ia sempat mendengar kabar bahwa Jumat (1/5) malam lalu, korban masih berjualan di kamar kontrakannya itu. Barulah setelah Sabtu (2/5) pagi, ia hanya melihat pintu warung milik korban hanya terbuka sedikit. “Biasanya ia mulai buka jam 22.00,” akunya.

Darah di Selangkangan

Sementara, Kasatreskrim Polres Bantul AKP Kasim Akbar Bantilan menuturkan bahwa, saat ditemukan tubuh korban berada di atas kasur dan ditutup dengan sajadah. Pada muka korban ditemukan sejumlah lebam.

Selain itu, juga ditemukan banyak darah yang mengucur dari selangkangan sampai ke kaki. “Saat ditemukan, korban dalam kondisi setengah tanpa busana di bagian bawahnya,” ucapnya.

Untuk sementara, pihaknya menduga adanya indikasi kasus perkosaan sebagai penyebab meninggalnya korban. Dugaan itu kian diperkuat dengan adanya darah di bagian selangkangan korban hingga ke kaki serta bagian bawah tubuh korban yang dalam keadaan tanpa busana.

“Saat ini jenazah korban dikirim ke RSUP Sardjito guna autopsi,” tuturnya.

Terpisah, pihak Humas UGM membenarkan, korban merupakan alumnus D3 UGM jurusan Bahasa Inggris. Diakuinya, berdasarkan data di portal akademik, korban tercatat beralamatkan di kawasan Gedongkuning, Kotagede.

“Jika korban ditemukan tewas di Karangjambe, mungkin itu adalah alamat tempatnya kerja sedangkan rumahnya ada di Gedongkuning
sesuai dengan alamat adik kandungnya Fandi Indrajaya,” papar Wijayanti, pejabat Humas UGM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya