Jogja
Minggu, 7 Juni 2015 - 11:20 WIB

PEMBUNUHAN BANTUL : Begini Kronologi Pembunuhan Penjual Angkringan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tersangka saat memeragakan adegan penganiayaan dalam proses reka ulang yang digelar di kompleks Mapolres Bantul, Jumat (5/6/2015) siang. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Pembunuhan Bantul dengan korban penjual angkringan diungkapkan secara detil dalam reka ulang pekan lalu.

Harianjogja.com, BANTUL-Dari hasil reka ulang kasus pembunuhan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) EM yang digelar di kompleks Mapolres Bantul, Jumat (5/6/2015) terungkap adegan penyiksaan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh tersangka. Dari total 36 adegan yang diperagakan, terlihat setidaknya ada 3 kali penganiayaan yang dilakukan oleh Reza Muhammad Zam terhadap korban.

Advertisement

Pertama selesai memecah es batu menggunakan martil, korban memberikan segelas kopi serta satu sachet kopi instan kepada pelaku. Ketika itu, Reza lantas memukulkan martil ke tengkuk korban.

Kedua, Reza juga memukul dada korban dengan menggunakan gitar. Seketika korban yang masih berusaha berdiri setelah dihantam martil, kembali tersungkur. Tak cukup hanya itu, Reza kembali mengangkat serta melempar tubuh korban.

Pemuda yang sehari-harinya bekerja sebagai pengamen jalanan itu pun memukul wajah korban sebanyak tiga kali dengan menggunakan tangan kosong. Pukulan Reza itu tak pelak membuat korban pingsan. Melihat korban pingsan, Reza lantas membopongnya ke dalam kamar lantas meletakkannya di atas kasur.

Advertisement

Awalnya, Reza tak berpikir untuk memperkosa korban yang tengah pingsan. Setelah mengambil tas milik korban yang ada di bawah tempat tidur, Reza pun keluar dari kamar korban. Belum juga keluar warung, Reza justru kembali ke dalam kamar. Dalam pengakuannya kepada polisi, sebelum pergi, Reza terangsang melihat tubuh korban. Saat itulah ia melakukan adegan pemerkosaan tersebut.

Setelah memuaskan hasrat bejatnya, Reza menutup wajah korban dengan bantal. Itulah yang disinyalir membuat nyawa korban melayang lantaran sesak nafas. Bermaksud menghilangkan jejak, sebelum kabur, Reza pun sempat membakar gitar yang dipakainya untuk memukul korban. Barulah setelah itu, ia kabur menuju Gamping untuk kemudian ke Kutoarjo, tempat kos ibunya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif