Jogja
Selasa, 23 Desember 2014 - 18:40 WIB

PEMBUNUHAN BANTUL : Motif dan Modus Kejahatan Masih Misterius

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pembacokan (istimewa)

Pembunuhan Bantul yang disertai pembacokan masih menjadi misteri. Bahkan sehari setelah kejadian tersebut terjadi dua peristiwa sejenis.  Beruntung dua korban dapat selamat.

Harianjogja.com, BANTUL-Pemkab Bantul sebelumnya dihebohkan dengan kematian seorang pemuda 22 tahun warga Dusun Nganyang, Desa Sitimulyo Piyungan akibat dibacok orang tak dikenal di siang bolong, Sabtu (20/12/2014) lalu. Pelaku terdeteksi menggunakan clurit dan senjata api.

Advertisement

Pada malam harinya, pembacokan terjadi di depan mata Kepala Polres Bantul AKBP Surawan. Saat itu, Minggu (21/12/2014) dini hari sekitar
Pukul 01.00 WIB, seorang pelaku membawa pedang hendak membacok warga lainnya yang melintas di Jalan Parangtritis, Sewon Bantul.
Beruntung, korban menghindar hingga selamat dari luka.

“Itu saya sendiri melihat pas malam Minggu di depan Piramid [rumah makan dan arena futsal] pelaku bawa pedang. Tapi enggak ketangkap,
keburu lari saat dikejar petugas,” ujar Kepala Polres Bantul AKBP Surawan Selasa (23/12/2014).

Tidak lama berselang, pada Selasa (23/12/2014) dini hari di jam yang sama, seorang mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja dibacok di
daerah Tembi, Timbulharjo, Sewon Bantul alias masih di kecamatan yang sama dengan kejadian di depan Piramid.

Advertisement

Korban bernama Nurohman Aji Kuncoro,21 itu dibacok oleh orang tidak dikenal menggunakan pedang. Ia mengalami tiga luka sabetan.

“Dia dibawa ke IGD [instalasi gawat darurat] rumah sakit Panembahan, dan sudah dirawat di bangsal,” terang Humas RSUD Panembahan
Senopati Bantul I Nyoman Gunarsa.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif