SOLOPOS.COM - Pelaku pembunuhan bernama Sunarto menunjukkan barang bukti berupa pakaian korban di Maporles Kulonprogo, Minggu (26/3/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pembunuhan di Kulonprogo terjadi pada seorang mahasiswi

Harianjogja.com, BANTUL-Sesosok mayat yang diketahui seorang mahasiswi berinisial RAR, asal Kasihan, Bantul ditemukan mengambang. Tak jauh dari saluran irigasi Dusun Kamal, Pendoworejo, Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang berusia 20 tahun itu adalah mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pelaku pembunuhan tidak lain adalah pacarnya. Pelaku sudah ditangkap.

Supadi, Ketua RT 02 Dusun Selokambang, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, menjelaskan jika RAR merupakan salah satu warga kampungnya. Kabar penemuan mayat korban mengagetkan warga setempat. Pasalnya, RAR dikenal sebagai muslimah yang baik, selalu aktif di salah satu organisasi keagamaan.

Selain itu, RA juga dikenal sebagai anak orang terpandang di kampung. Ayahnya, Sugeng adalah takmir masjid setempat, dan Salimah adalah seorang guru salah satu SD di Bantul.

Supadi yang mengaku tak habis pikir dengan perbuatan pelaku, meminta aparat penegak hukum memberikan hukuman setimpal, paling tidak hukuman mati. Karena menurutnya, hukuman penjara bisa saja ditebus keluarga pelaku, keluarga korban menjadi pihak yang dirugikan.

“Kalau kami meminta ya dihukum mati, biar ada efek jera. Kami khawatir selepas keluar dari jeruji besi, pelaku balas dendam ke pihak keluarga korban,” ujarnya.

Kakek RA, Sukarjinomo mengatakan, RA seharusnya menginjak semester empat di bangku kuliah. Sehingga ia tidak menyangka peristiwa sadis menimpa cucunya.

Ia menyatakan tidak menaruh kecurigaan terhadap gerak-gerik korban. Hanya saja setelah korban pamit kuliah pada Jumat (24/3/2017) pagi, korban tidak kunjung pulang, kemudian malah ditemukan tak bernyawa.

“Cucu saya tidak ngekos, tiap harinya nglaju ke kampus,” ujarnya.

Sebagai anggota keluarga, ia berharap pelaku yang sudah membunuh cucunya secara keji, dihukum berat. Jangan sampai pelaku dihukum ringan, padahal telah menghilangkan nyawa anggota keluarganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya