Jogja
Selasa, 12 Agustus 2014 - 22:20 WIB

PEMBUNUHAN WARTAWAN : Ganti Presiden, Bagaimana Pengungkapan Kasus Udin?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - DEMO KASUS UDIN

Harianjogja.com, BANTUL—Komite Persiapan Pendirian Perkumpulan Keluarga Pejuang Demokrasi dan HAM (KP3KPD HAM) menyampaikan petisi penuntasan kasus pembunuhan wartawan Bernas Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin. Keluarga pejuang HAM bakal membawa kasus Udin ke presiden terpilih Joko Widodo.

Koordinator sementara KP3KPD HAM Unang Shio Peking mengatakan, pihaknya berencana membawa kasus pembunuhan wartawan Udin ke presiden lantaran orang nomor satu di Indonesia itu dianggap menjadi harapan penuntasan kasus Udin yang saat ini masih gelap.

Advertisement

“Presiden punya kewenangan untuk meminta Polri menuntaskan kasus ini,” kata Unang seusai menggelar doa dan silaturahmi ke rumah keluarga Udin di Desa Trirenggo Bantul, Selasa (12/8/2014).

Langkah itu juga dianggap sebagai salah satu cara membuktikan komitmen presiden terpilih Joko Widodo menuntaskan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negeri ini.

Aktivis yang juga politisi Partai Nasdem itu juga menambahkan, perlu ada terobosan baru dalam penuntasan kasus Udin. Sebab selama 18 tahun, kasus ini masih menjadi misteri.

Advertisement

Persoalan Udin, lanjutnya, bukan lagi menjadi milik kalangan jurnalis atau media, namun merupakan masalah masyarakat luas karena menyangkut hak asasi manusia.

Dalam acara silaturahmi yang dilakukan untuk memeringati 18 tahun tragedi penganiayaan terhadap wartawan yang kerap menulis kasus dugaan korupsi di Bantul itu, keluarga pejuang HAM juga menyampaikan petisi.

Petisi itu memuat desakan kepada penegak hukum menuntaskan kasus ini. “Kami tidak akan diam, 18 tahun kami aktif dan menunggu, sebagaimana keluarga Udin juga menunggu kepastian, kebenaran dan keadilan,” ungkap salah satu anggota perkumpulan keluarga pejuang demokrasi dan HAM Erwin Razak.

Advertisement

Keluarga Almarhum Udin, seperti dua anak dan isterinya serta keluarga dekat lainnya hadir dalam pertemuan itu. Mereka menilai, aparat polisi bekerja tidak profesional menuntaskan kasus Udin.

Acara doa dan silaturahmi diakhiri dengan ziarah ke makam Udin. Tidak seperti acara ziarah yang kerap digelar kalangan jurnalis sebelumnya, acara kali ini dijaga aparat polisi dan TNI berseragam dinas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif