Jogja
Selasa, 5 Agustus 2014 - 22:19 WIB

PEMBUNUHAN WARTAWAN : Polda DIY Masih Lakukan Penyidikan Kasus Udin

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi solidaritas wartawan atas kasus pembunuhan wartawan Harian Bernas Fuad Muhamad Syafruddin alias Udin (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Harianjogja.com, JOGJA—Polisi hingga kini masih melakukan penyidikan kasus tewasnya wartawan Harian Bernas Fuad Muhammad Syafruddin atau Udin.

Hal itu diungkapkan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Pol Oerip Soebagyo di sela-sela silaturahmi dengan wartawan di Gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jogja, Selasa (5/8/2014).

Advertisement

Kapolda menegaskan, pihaknya belum akan mengeluarkan SP3 atau Surat Perintah Penghentian Penyidikan untuk kasus Udin.
“Kami masih akan menindaklanjuti kasus tersebut.

Kami bahkan tidak terpikirkan untuk mengeluarkan SP3 karena secara prinsip kasus Udin masih bisa ditindaklanjuti,” kata Oerip Soebagyo yang didampingi para pejabat di lingkungan Polda DIY.

Menurut Oerip, Polda DIY masih mengkaji peluang dan potensi keberhasilan seperti apa dalam upaya menindaklanjuti kasus pembunuhan wartawan Bernas, Udin, yang terjadi 18 tahun lalu.

Advertisement

Wartawan Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin atau Udin, yang meninggal pada 16 Agustus 1996 setelah dianiaya lelaki tidak dikenal di depan rumah kontrakannya di Dusun Gelangan Samalo, Jalan Parangtritis Km 13 Kabupaten Bantul pada 13 Agustus 1996.

Secara yuridis formal kasus ini akan memasuki kadaluwarsa setelah 18 tahun atau hanya sekitar satu pekan lagi.

Ketua PWI Cabang DIY Sihono HT mengatakan, bagi kalangan wartawan di daerah ini, kasus pembunuhan wartawan Bernas, Udin, merupakan persoalan yang selalu mengganjal karena hingga kini belum terungkap siapa pelakunya.

Advertisement

Meski Kapolda DIY telah berganti belasan kali tetapi kasus ini masih belum terungkap. Ia juga berharap di masa mendatang tindak kekerasan terhadap wartawan yang tengah melaksanakan tugas jurnalistik sudah tidak ada lagi di wilayah DIY.

“Tindak kekerasan terhadap wartawan hendaknya setop sampai di sini dan penganiayaan Udin hendaknya menjadi yang terakhir,” tegas Sihono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif