Pemda DIY putar otak cari PAD
Harianjogja.com, JOGJA — Tren penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) DIY dari tahun ke tahun membutuhkan solusi segera. Pemerintah pun berencana mengoptimalkan aset daerah untuk disewakan demi menutup kekurangan PAD.
Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) DIY Bambang Wisnu Handoyo dalam penutupan Musrenbang DIY beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya mendeteksi adanya penurunan kemampuan PAD untuk menutup belanja daerah. Tahun ini PAD hanya mampu mengkover 37% kebutuhan belanja daerah. Turun 2% dari tahun sebelumnya.
“Penurunan ini terjadi setiap tahun, ini harus diwaspadai,” kata dia.
Salah satu penyebab turunnya PAD itu menurut sosok yang biasa disapa BWH itu terjadi karena menurunnya bea balik nama kendaraan bermotor. Kondisi berbeda terjadi pada pajak kendaraan bermotor. Dari segi nominal nilai pajak kendaraan bermotor mengalami kenaikan, tetapi total pendapatan dari sektor itu juga belum mampu memenuhi kebutuhan keuangan daerah.
Kondisi itu diperparah dengan kebutuhan belanja yang semakin meningkat setiap tahun. 2016 ini, PAD DIY ditarget sebesar Rp1,533 triliun dengan rencana belanja sebesar Rp4,189 triliun. Sebelumnya DIY berhasil mengumpulkan PAD sebesar RP1,518 tirliun dengan serapan belanja Rp3,906 triliun.