SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi rumah sakit (JIBI/Harian Jogja/Reuters )

Pemda DIY berharap rumah sakit lokal meningkatkan kualitas.

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Dinas Kesehatan DIY Arida Oetami meminta Pemerintah Kota Jogja, Sleman, dan Bantul, membatasi perizinan pembangunan rumah sakit, mengingat keberadaan rumah sakit dari tiga wilayah tersebut sudah melebihi kapasitas.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Izin pendirian rumah sakit jangan ditambah tapi kualitas yang harus ditingkatkan,” kata Arida dalam forum pertemuan pimpinan rumah sakit dan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Kamis (10/9/2015).

Arida menyebutkan jumlah rumah sakit di DIY ada 75. Sebagian besar terkumpul di Kota, Sleman, dan Bantul. Sementara di dua wilayah lainnya seperti Gunungkidul dan Kulonprogo justru masih kekurangan. Ia mengaku tidak memiliki kewenangan mengendalikan ijin pendirian rumah sakit tipe C dan D, karena menjadi wewenangnya pemerintah kota dan kabupaten.

Menurut Arida jumlah rumah sakit di DIY sudah melebihi standar yang ditetapkan WHO, yakni satu rumah sakit banding serubu pasien. Sementara di DIY satu rumah sakit berbanding 400 pasien dari total jumlah penduduk sekitar 3,5 juta jiwa. Ia mencontohkan di Nusa Tenggara yang jumlah penduduknya empat juta dengan 10 kabupaten rumah sakitnya hanya 15.

Ia tidak mempersoalkan banyaknya rumah sakit jika keberadaanya merata di seluruh wilayah DIY. “Ini tidak merata. Seharusnya inventor yang akan membangun rumah sakit didorong untuk membangun di Gunungkidul dan Kulonprogo,” ucap Arida.

Kepala Unit Pemasaran, BPJS Kesehatan DIY Ratih Subekti memaparkan, dari 75 rumah sakit, yang sudah kerjasama dengan BPJS sebanyak 69. Jumlah tersebut tersebar di Sleman 32 rumah sakit, Kota Jogja 13, Bantul 14, Kulonprogo tujuh, dan Gunungkidul tiga rumah sakit.

Sementara itu anggota Komisi D DPRD DIY, Nuryadi mengatakan Pemda DIY perlu mengevaluasi kembali keberadaan rumah sakit. Ia sepakat perlu adanya pembatasan rumah sakit di pusat kota Jogja dan mengarahkan pembangunan rumah sakit ke Gunungkidul dan Kulonprogo. “Gunungkidul dan Kulonprogo sudah tertinggal segalanya, sampai pelayanan kesehatan harus mengakses jauh. Harus diupayakan rumah sakit mudah diakses,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya