SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
BANTUL : Kepala Dukuh Pakis, Dlingo Wakimin diberhentikan secara sepihak oleh lurah Dlingo, tanpa surat persetujuan Bupati.
Gundul, adik kandung Wakimin, Kadus Pakis, menyebutkan kakaknya memang telah diberhentikan Lurah Dlingo sejak 2005 lalu, tanpa disertai surat rekomendasi dari Bupati. Akibatnya, dia tidak bisa menggunakan hak-haknya sebagai kadus. Saat ini, Wakimin bekerja sebagai salah satu pengurus sekolah di Dlingo.
Sementara itu, Camat Dlingo, Hermawan Aji mengatakan Wakimin telah mengundurkan diri sejak 2005. Pemberhentian dilakukan sesuai dengan permintaan kadus. “Saya kira sudah sesaui prosedur, “ kata dia.
Kepala Bagian Pemerintahan Desa Pemkab Bantul Misbachul Munir, menyebutkan rekomendasi dari Bupati tentang pemberhentian memang belum ada hingga saat ini. Sesuai dengan prosedur, pemberhentian semua pamong desa mesti melalui surat rekomendasi Bupati. Selama ini, surat rekomendasi baru pada tahap proses penyelesaian.
Untuk menyelesaikan kasus itu, pihaknya berencana menjalin koordinasi dengan Muspika, perwakilan desa dan Kecamatan Dlingo. “Kami akan lihat apakah pengunduran itu sesuai dengan Perda atau tidak,” kata dia.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi konflik pada saat pemilihan kadus pada 25 Januari mendatang. Pemilihan akan dilaksanakan di 17 Desa seperti Wonokromo, Pleret, Dlingo, Srimulyo, Bantul, Ringinharjo, dan lain-lain.
Terpisah, anggota komisi A DPRD Bantul, Agus Effendi menyayangkan kegagalan manajemen pemkab menyelesaikan masalah tersebut. Kekhawatirannya, kasus tersebut akan memicu konflik antar masyarakat.
Sementara itu, Lurah Dlingo, Juni Junaedi hingga kini tidak bisa dikonfirmasi. Ponselnya tidak aktif ketika dihubungi. (Harian Jogja Cetak/Shinta Maharani)