SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

BANTUL—Ketua Komisi IV DPR Mochammad Romahurmuziy mengatakan, pemerintah harus memperluas lahan kedelai yang selama 20 tahun terakhir ini kalah dengan tanaman padi karena nilai ekonomisnya lebih tinggi.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Langkah yang ditempuh pemerintah dengan membebaskan bea pajak sebesar Rp350 per kilogram untuk kedelai impor merupakan langkah tepat untuk jangka pendek. Namun, bukan solusi jangka panjang mengingat harga kedelai impor hanya berkisar Rp4.500 per kilogram.

“Harga kedelai di pasaran saat ini antara Rp7.000 hingga Rp7.500 per kilogram. Sehingga ketika dibebaskan pajak impor sekitar Rp350 per kilogram tak akan mempengaruhi harga kedelai,” ujarnya saat menghadiri Syawalan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Bantul, Minggu (26/8).

Lebih lanjut Romi menyatakan penyusutan lahan kedelai di Indonesia semakin banyak dari tahun ke tahun. Bahkkan sejak 20 tahun terakhir sangat memprihatinkan. Saat ini setiap petani di Indonesia hanya menanam 0,3 hektare kedelai. Sedangkan di Amerika setiap petani menanam sekitar 60 hektare lahan kedelai.

Romi menabahkan langkah yang bisa ditempuh pemerintah untuk mengantisipasi harga kedelai yang semakin naik adalah perluasan lahan kedelai dan impor dari negara selain amerika, seperti Myanmar atau Brazil.”Harus bisa mengerti jika pedagang tempe atau tahu menaikkan harga agar mereka tidak merugi,” ujar politisi PPP ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya