SOLOPOS.COM - Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono (ANTARA/Luqman Hakim)

Solopos.com, JOGJA – Di tengah berbagai daerah melarang kegiatan study tour, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan tidak melarang sekolah menggelar kegiatan study tour. Namun, dengan catatan mampu memastikan kelayakan armada yang hendak digunakan.

“Kalau kami, Pak Gubernur sampaikan boleh asal standar untuk perginya armada yang digunakan betul-betul laik untuk jalan,” kata Sekda DIY Beny Suharsono di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (17/5/2024).

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Beny meminta sekolah harus jeli dan hati-hati saat menjalin kerja sama dengan biro jasa perjalanan penyedia armada yang akan membawa siswa mengikuti study tour.

Hal itu ditekankan agar kasus kecelakaan bus seperti yang dialami rombongan pelajar asal Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) tidak berulang.

“Dicek bener armadanya bagus atau tidak. Kan sekarang tidak seperti zaman dulu terpaksa harus pakai armada itu. Kalau sekarang kita bisa memilih alternatif,” ujar dia yang dikutip dari Antara.

Menurut dia, study tour masih menjadi sarana pembelajaran penting dan selaras dengan Program Merdeka Belajar karena siswa mendapat pengalaman baru di luar sekolah.

“Kita itu kan perlu melihat daerah lain dari kaca mata mereka,” kata dia.

Selain memperoleh pengalaman baru, menurut Beny, siswa juga diajarkan untuk mampu membuat resensi atau laporan sehingga menurut Beny, study tour lebih dari sekadar bepergian.

“Misalnya orang wisata datang ke museum. Itu kan tidak hanya melihat benda mati, tapi benda yang bisa mengeksplorasi zaman dulu ke masa depan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya