SOLOPOS.COM - Pedagang dan pembeli bertransaksi sapi di Pasar Hewan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng, Kamis (9/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Swasembada protein hewan terus didorong oleh pemerintah.

Harianjogja.com, BANTUL-–Swasembada protein hewan terus didorong oleh pemerintah. Peternakan hewan yang terus didorong meliputi kambing, itik, sapi. Khusus sapi sendiri pemerintah dorong dengan program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB).

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Peternakan,  I Ketut Diamirta, mengatakan untuk mendukung program tersebut salah satunya dengan pengawasan betina produktif.

“Percuma jika ada ide atau program, tapi betina produktif dipotongi terus. Sehingga perlu pengawasan untuk hal itu,” ujarnya, Jumat (8/12/2017).

Menurutnya isu pangan semakin sensitif, dimana penduduk di dunia semakin bertambah, namun luas bumi semakin berkurang. Dia berharap agar di tahun 2045 Indonesia tercapai menjadi lumbung pangan dunia.

Dirinya berharap agar masyarakat atau peternak dapat memelihara ternak sesuai apa yang menjadi potensi di daerahnya itu. Kusus Bantul sendiri dia melihat kambing dan sapi dapat menjadi potensi yang besar.

Ketut juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah harus bisa mendata ternak sapi dengan. “Saya berharap di Bantul dapat melakukan pendataan sapi itu penting. Untuk mencatat jumlah sapi berapa, betina yang beranak berapa, masih produktif berapa,” ujarnya.

Dengan hal itu nantinya Bupati dapat mengambil kebijakan berapa sapi yang dapat dipotong, maupun diekspor. Dia mengkhawatirkan jika nantinya stok sapi habis atau menurun. Sehingga harus dilakukan perekaman data yang baik untuk menghindari hal itu.

Sementara itu menurut Skretaris dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (Diperpautkan) Bantul, Bambang Pin Erwanto, mengatakan Bantul telah mencapai target program SIWAB itu.

“Kita sudah mencapai target yang dicanangkan  pemerintah yaitu 18.000 perkawinan, kita sudah sampai posisi 22.000. Untuk hasilnya kita masih menunggu, berjalannya waktu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya