Jogja
Jumat, 8 Desember 2017 - 20:20 WIB

Pemerintah Dorong Swasembada Protein Hewan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang dan pembeli bertransaksi sapi di Pasar Hewan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng, Kamis (9/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Swasembada protein hewan terus didorong oleh pemerintah.

Harianjogja.com, BANTUL-–Swasembada protein hewan terus didorong oleh pemerintah. Peternakan hewan yang terus didorong meliputi kambing, itik, sapi. Khusus sapi sendiri pemerintah dorong dengan program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB).

Advertisement

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Peternakan,  I Ketut Diamirta, mengatakan untuk mendukung program tersebut salah satunya dengan pengawasan betina produktif.

“Percuma jika ada ide atau program, tapi betina produktif dipotongi terus. Sehingga perlu pengawasan untuk hal itu,” ujarnya, Jumat (8/12/2017).

Menurutnya isu pangan semakin sensitif, dimana penduduk di dunia semakin bertambah, namun luas bumi semakin berkurang. Dia berharap agar di tahun 2045 Indonesia tercapai menjadi lumbung pangan dunia.

Advertisement

Dirinya berharap agar masyarakat atau peternak dapat memelihara ternak sesuai apa yang menjadi potensi di daerahnya itu. Kusus Bantul sendiri dia melihat kambing dan sapi dapat menjadi potensi yang besar.

Ketut juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah harus bisa mendata ternak sapi dengan. “Saya berharap di Bantul dapat melakukan pendataan sapi itu penting. Untuk mencatat jumlah sapi berapa, betina yang beranak berapa, masih produktif berapa,” ujarnya.

Dengan hal itu nantinya Bupati dapat mengambil kebijakan berapa sapi yang dapat dipotong, maupun diekspor. Dia mengkhawatirkan jika nantinya stok sapi habis atau menurun. Sehingga harus dilakukan perekaman data yang baik untuk menghindari hal itu.

Advertisement

Sementara itu menurut Skretaris dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (Diperpautkan) Bantul, Bambang Pin Erwanto, mengatakan Bantul telah mencapai target program SIWAB itu.

“Kita sudah mencapai target yang dicanangkan  pemerintah yaitu 18.000 perkawinan, kita sudah sampai posisi 22.000. Untuk hasilnya kita masih menunggu, berjalannya waktu,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif