SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, SLEMAN- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan komunitas media sosial merintis kerja sama guna menjaring permasalahan dan berkomunikasi dengan beragai lapisan masyarakat.

“Rintisan kerja sama tersebut telah mulai dilakukan melalui silaturahim antara Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu dengan sejumlah komunitas media sosial,” kata Kabag Humas Setda Kabupaten Sleman Endah Sri Widiastuti, Selasa (21/10/2014).

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Menurut dia, dalam silaturahim tersebut komunitas Media Sosial Jogja menaruh harapan para pejabat Sleman tidak gagap teknologi sehingga peduli dan sadar teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat.

Beberapa pelaku Media Sosial Jogja yang ikut hadir di antaranya Jogja Up date, Nonton YK, Guyon Angkring, Jogyakarata City, Brand Indonesia, Kaskus, Lalin Jogja, I Radio, Pengurus Desa Wisata Pulesari dan perwakilan Dimas Diajeng Sleman.

“Dalam kesempatan ini perwakilan dari Telkom Sleman Basuki juga ikut mendampingi Wakil Bupati dalam menerima para pelaku Sosial Media Jogja,” katanya.

Ia mengatakan, dalam pertemuan dengan Wakil Bupati Sleman para pelaku Media Sosial Jogja, mengaku prihatin karena masih saja ada pejabat Sleman yang gaptek, sehingga tidak bisa mengakses langsung keluhan ataupun permasalahan yang muncul di masyarakat.

“Kondisi ini menurut para pelaku media sosial Jogja juga diistilahkan Jogja umumnya dan Sleman khususnya seperti Kota Hantu karena info di media sosial tidak mendapat tanggapan dari aparat pemerintah. Hal ini sangat ironis dengan kondisi DIY sebagai kota pendidikan dan budaya,” katanya.

Endah mengatakan, mendapat masukan seperti ini Wakil Bupati memberikan apresiasi kepada para pelaku sosial media Jogja, walaupun Pemkab Sleman saat ini telah menyediakan beberapa fasilitas media sosial di instansi baik yang dikelola Dinas Hubkominfo, Bagian Humas Sleman maupun Dinas yang lain.

“Namun diakui masih banyak pula kekurangannya dan masih ada pejabat Sleman yang gaptek, sehingga ke depan akan diupayakan untuk peningkatannya,” katanya.

Ia mengatakan, kerja sama yang baik dengan komunitas media sosial di Jogja akan terus diupayakan untuk menjembatani hubungan dengan masyarakat.

“Karena kerja sama dengan pelaku media sosial Jogja permasalahan terhadap pelaksanaan kebijakan yang diambil di Pemkab Sleman akan mendapat tanggapan langsung dari masyarakat. Dengan tanggapan yang beragam tentu merupakan masukan yang berharga dan akan dapat langsung mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan,” katanya.

Problem dan dinamika di Sleman sangat banyak dan kompleks, seperti permasalahan sampah, lalu lintas, listrik, air, kekeringan, reklame, kos-kosan, kenakalan remaja, kekerasan dan lainnya.

“Dengan adanya kontrol dan masukan dari para pelaku media sosial Jogja maka permasalahan yang muncul dapat diketahui sehingga akan dapat segera diatasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya