SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Harianjogja.com, BANTUL-Bupati Bantul Sri Surya Widati memastikan, proses pemilihan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bantul Tirta Dharma masih berjalan kendati memakan waktu lama. Menurut Ida sapaan akrabnya, pemilihan direktur sudah mengerucut pada dua nama.
Namun Ida enggan, mengungkapkan siapa dua nama tersebut. “Sebenarnya sudah hampir final, tinggal menunggu wawancara dari saya saja,” jelasnya belum lama ini.
Lambannya pemilihan Direktur PDAM Bantul ini membuat Dewan curiga. Mereka mencurigai ada agenda politis dibalik pemilihan.
Lelang jabatan Direktur PDAM Bantul sejatinya sudah digelar sejak tiga bulan lalu. Namun siapa orang yang akan menduduki posisi teratas di perusahaan daerah itu, hingga saat ini masih gelap.
Lambannya pemilihan Direktur PDAM dikritik Komisi B DPRD Bantul yang membidangi masalah ekonomi. Anggota DPRD Bantul Ichwan Thamrin mencurigai ada motif politis di balik lamanya waktu pemilihan Direktur PDAM.
“Ini waktunya dimolorkan lagi. Harusnya dengan lelang itu untuk menghindari motif politik, tapi dengan molor seperti ini kami malah curiga jangan-jangan politis ini,” kritik Ichwan belum lama ini.
Padahal kata dia, lambannya pemilihan Direktur PDAM membawa sejumlah dampak negatif. Saat ini, menurut Ichwan, banyak persoalan membelit PDAM. Misalnya, buruknya layanan akibat seretnya aliran air. Kasus paling anyar adalah macetnya aliran air PDAM ke Desa Selopamioro Imogiri hingga empat hari.
Bila pimpinan baru tidak segera diangkat, Dewan khawatir perusahaan ini tidak dapat bekerja maksimal. “Kalau sudah begitu, layanan secara keseluruhan dapat terganggu,” paparnya.
Belum lagi persoalan lain. Belakangan Dewan mendengar kabar bahwa PDAM Bantul masih memiliki utang dalam jumlah besar. “Kami dengar kabarnya begitu, tapi akan kami konfirmasi lagi ke PDAM termasuk besaran pasti utangnya itu berapa,” lanjut politisi PAN itu.