SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, BANTUL-Sejumlah bank kini mulai mengincar para calon legislatif (caleg) yang ingin maju pada Pemilu 2014. Lembaga keuangan itu menawarkan pinjaman hingga ratusan juta rupiah.

Banyaknya caleg yang ditawari pinjaman uang oleh bank, diungkapkan Muhamad Agus Salim, salah satu caleg DPRD Bantul dari PKB. Menurut dia, jelang 2014 banyak bank mengincar para caleg. Mulai dari bank pelat merah hingga swasta.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Pegawai bank mendatangi para caleg ke rumah dan menawarkan pinjaman. “Saya juga ditawari didatangi ke rumah, bank pasti tau siapa-siapa saja caleg. Kan bisa lihat data di KPU,” terang Agus saat ditemui Senin (9/12/2013).

Pinjaman yang ditawarkan pun tak main-main. Mulai dari Rp50 juta-Rp100 juta. Syaratnya kata dia mirip dengan prosedur pinjaman pada umumnya. Calon debitor harus mengagunkan harta bendanya, seperti tanah atau rumah.

Jenis pinjaman yang digelontorkan bukan disebut pinjaman untuk biaya politik, namun masuk dalam kriteria pinjaman usaha. “Kalau saya juga ngambil pinjaman, tapi untuk usaha.Saya kebetulan punya usaha. Tapi yang lain belum tentu. Enggak sedikit yang dipakai untuk modal Pemilu atas nama pinjaman usaha,” imbuh pengusaha konveksi itu.

Agus yang sudah dua kali maju sebagai caleg juga menceritakan pengalaman jelang Pemilu 2009. Kala itu banyak caleg terjerat pinjaman bank. Sialnya, tak semua caleg yang mengambil pinjaman lolos sebagai anggota dewan. Padahal mereka sudah mengagunkan harta bendanya.

“Ada juga yang sawahnya terpaksa diambil oleh bank karena enggak bisa bayar utang gara-gara maju jadi caleg. Sampai-sampai orang tuanya stres,” ungkapnya.

Caleg DPRD Bantul dari PKS Amir Syarifudin mengakui ihwal para caleg yang jadi incaran perbankan. Ia pun mengaku pernah ditawari pinjaman oleh salah satu bank milik pemerintah daerah. “Saya juga ditawari sambil guyon oleh orang bank, kebetulan juga saya punya usaha. Akhirnya saya ambil untuk usaha saya,” imbuhnya.

Menurut Amir tak hanya pribadi caleg yang memanfaatkan pinjaman ke bank, namun juga partai dengan pinjaman mencapai miliaran rupiah. Caranya dengan menjaminkan aset atau harta yang dimiliki kader partai tersebut.

Upaya mendapat kucuran dana dari perbankan sebagai modal Pemilu menurut dia, lebih baik ketimbang mencari dana dengan menggangsir anggaran daerah lewat berbagai proyek bermodus korupsi. “Kalau pinjaman ke bank lebih transparan, itu tanggung jawab masing-masing orang. Hanya kalau enggak bisa melunasi tanggung sendiri,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya