SOLOPOS.COM - transmigrasi ilustrasi (cultofmac.com)

transmigrasi ilustrasi (cultofmac.com)

SLEMAN—Jumlah peminat transmigrasi dari Sleman yang tinggi pascaerupsi Merapi ternyata tidak diikuti realisasi pemberangkatan transmigran sesuai target. Bahkan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, persentase pemenuhan target terus menurun.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Sleman, tercatat pada 2009 dari target 70 KK yang berhasil berangkat hanya terpenuhi 77,14%, pada 2010 menurun menjadi 69,23% dari target 65 KK, dan pada 2011, dari 125 KK hanya terealisasi 56% saja. Padahal peminat yang terdaftar dalam Disnakersos per April 2010 mencapai 335 KK dan per April 2011 sebanyak 469 KK.

Kasi Transmigrasi Disnakersos, Surono, mengungkapkan, menurunnya target yang berbanding terbalik dengan jumlah peminat transmigrasi yang berasal dari Sleman, murni disebabkan kendala eksternal. Menurt dia, kesalahan ini disebabkan kurangnya kesiapan pemerintah daerah yang menjadi tujuan transmigran.

“Kami sudah melakukan prosedur yang benar, tapi ternyata di daerah tersebut belum siap jadi dibatalkan saja ketimbang warga yang ikut transmigrasi terlunta-lunta,” jelasnya kepada Harian Jogja, Rabu (9/5).

Ia mencontohkan, pada tahun 2011, keberangkatan 20 KK untuk bertransmigrasi di Pulau Rupat, Bengkalis, Riau dibatalkan. Hal tersebut dilakukan setelah survei ulang pra keberangkatan menemukan pelanggaran kesepakatan, yakni lahan yang dijanjikan untuk para transmigran tidak jelas. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya