SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Pemerintah Kota Jogja, melalui Dinas Perhubungan kemungkinan besar akan tetap mempertahankan sistem dua arah di Jalan Terban

Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah Kota Jogja, melalui Dinas Perhubungan kemungkinan besar akan tetap mempertahankan sistem dua arah di Jalan Cik Ditiro Terban.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Namun untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, lajur untuk kendaraan yang mengarah ke barat akan ditambah jadi tiga dan sekaligus mengurangi lajur yang menuju ke arah sebaliknya menjadi hanya satu.

Rencana manajemen lalu lintas seperti itu memiliki konsekuensi tersendiri berupa berkurangnya lebar trotoar dan juga hilangnya pohon perindang yang berada ditengah-tengah jalan.

“Ini yang masih masuk dalam kajian, apa pohonnya perlu dipindah atau tidak,” kata Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Jogja Hary Purwanto saat dihubungi Rabu (2/8/2017).

Hary mengatakan pihaknya hingga saat ini masih menghitung panjang antrean kendaraan yang bergerak dari timur ke barat. Penghitungan dilakukan dengan catatan penambahan lajur hanya dilaksanakan dengan hanya memangkas trotoar.

Jika panjang antrean, terhitung dari Bundaran UGM hingga persimpangan di depan Mirota Kampus 2, lebih dari 100 meter, maka penambahan lajur harus mengorbankan pohon perindang. Jika tidak lebih dari 100 meter, maka pohon tidak akan dipindahkan atau ditebang.

“Berharap antreannya kurang dari 100 meter, karena panjang simpang ke bundaran UGM 132 meter. Pohonnya memang ada kemungkinan dipindah. Hal ini betul-betul kami kaji dan hitung, jangan sampai pohonnya dipindah ternyata antreannya masih panjang,” ucapnya.

Jika nantinya pohon memang harus ditebang atau dipindahkan, imbuhnya, maka Dinas Perhubungan Kota Jogja akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja karena kewenangan ada di DLH.

“Kemungkinan sudah dikomunikasikan [dengan DLH] tapi belum menyodorkan hasil kajian paling akhir. Kalau pun pohonnya harus dihilangkan paling tidak bisa dipindahkan ke tempat lain,” tambahnya.

Hary melanjutkan, perhitungan dilakukan menggunakan sebuah aplikasi di komputer. Jika perhitungan di komputer dirasa sudah cukup baik, barulah kemudian diaplikasikan di dunia nyata. Ia optimis tahun ini pihaknya sudah bisa merampungkan kajian dan menngambil kebijakan manajemen lalu lintas di Jalan Terban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya