SOLOPOS.COM - Traffic light baru yang terpasang di perempatan Tajem, Maguwoharjo, Sleman, Selasa (27/10/2015). (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Pemkab Bantul terpaksa menunda pemasangan penerangan jalan tenaga surya.

Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul menunda pemasangan penerangan jalan umum ‘solar cell’ atau tenaga surya karena usulannya tidak disetujui dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

“Ada beberapa usulan pada 2016 yang belum bisa direalisasikan di antaranya penerangan jalan umum (PJU) ‘solar cell’, karena anggaran daerah terbatas,” kata Kepala Dishub Bantul Suwito, di Bantul, Selasa (8/12/2015).

Menurut dia, pihaknya mengusulkan pemasangan PJU tenaga surya di sekitar 50 lokasi tersebar di seluruh ruas jalan Bantul pada APBD 2016. Namun kebijakan rasionalisasi anggaran mengakibatkan beberapa usulan yang dihapus.

Pihaknya mengakui usulan pemasangan PJU tenaga surya penting direalisasikan karena ada ruas jalan yang butuh penerangan jalan, namun menurutnya tidak mendesak dikerjakan, karena ada prioritas lain yang lebih penting.

“Kalau usulannya (PJU tenaga surya) untuk pemasangan di sekitar 50 lokasi, setiap unit harganya berkisar antara Rp20 juta sampai Rp25 juta, memang pemasangan pertamanya yang mahal,” katanya.

Ia mengatakan pemasangan PJU dengan teknologi tenaga surya memang membutuhkan biaya lebih mahal ketimbang PJU teknologi LED, namun dari sisi perawatan membutuhkan biaya lebih murah karena menekan biaya tagihan listrik di sektor lalu lintas.

“Kami juga sudah komunikasi dengan bidang anggaran, kalau ada anggaran akan kami usulkan dalam APBD Perubahan 2016,” kata Suwito.

Apalagi menurut dia, untuk menentukan ruas jalan yang akan dipasang PJU tersebut, pihaknya bersama stakeholder terkait telah melakukan kajian ruas jalan mana saja yang membutuhkan, dengan mempertimbangkan masukan dan permintaan dari masyarakat.

“Itu (PJU tenaga surya) fleksibel bisa ditaruh di mana saja bisa, namun kami perhatikan skala prioritas, karena kalau untuk memenuhi semua permintaan, kebutuhannya banyak, lebih dari itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya