SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, BANTUL- Pemkab Bantul diminta segera bertindak atas masalah keuangan yang membelit sejumlah rumah sakit di daerah ini termasuk rumah sakit daerah. Akar masalah ini adalah seretnya pembayaran klaim jaminan kesehatan dari Pemerintah Pusat yang nilainya mencapai puluhan miliar rupiah.

Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul Yulius Suharta menyatakan, sejauh ini memang belum ada dukungan rill atau nyata yang diberikan Pemkab Bantul baik berupa dorongan ke Pemerintah Pusat agar segera membayar klaim maupun dukungan anggaran untuk menalangi kondisi kesulitan keuangan yang dialami rumah sakit.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Padahal manajemen RSUD Panembahan kata dia, sudah memberitahukan kabar macetnya pembayaran klaim serta kondisi keuangan rumah sakit saat ini ke Bupati Bantul Sri Surya Widati.

“Sejauh ini memang belum ada dukungan secara rill, kami sejauh ini sudah melaporkan kondisi yang kami alami ke Pemkab Bantul selaku pemilik rumah sakit,” terang Yulius, Selasa (15/4/2014).

Kepala Hubungan Masyarakat RSUD Panembahan Senopati Bantul I Nyoman Gunarsa menyatakan, sejauh yang ia ketahui memang belum ada desakan ke Pemerintah Pusat oleh Pemkab Bantul, misalnya melalui surat yang dilayangkan ke Kementerian Kesehatan selaku otoritas yang berhak memutuskan pembayaran kalim rumah sakit. “Setahu saya belum ada surat yang dilayangkan,” imbuh Nyoman.

Ihwal dukungan anggaran berupa dana talangan memang belum pernah dibicarakan antara manajemen RSUD Panembahan dengan Pemkab Bantul. Pihaknya memaklumi bila dukungan anggaran tidak semudah yang dibayangkan karena terkait kemampuan keuangan daerah.

Namun sejatinya menurut Nyoman, dukungan anggaran tersebut sangat dibutuhkan. “Istilahnya dana talangan sebenarnya butuh, hanya belum pernah diajukan sekadar menyampaikan kondisi yang ada,” ujarnya.

Anggaran kata dia dibutuhkan untuk pengembangan rumah sakit dan investasi jangka panjang. Sebab sejauh ini, manajemen hanya dapat melakukan pelayanan sehari-hari bagi pasien, lantaran dana terbatas.

Ditambahkannya, dampak macetnya pencairan anggaran itu menyebabkan sejumlah program pengembangan rumah sakit tahun ini ditunda. Di antaranya belanja peralatan rumah sakit, peralatan gedung dan sejumlah investasi lainnya. “Karena dana belum ada terpaksa kami tunda untuk program tahun ini,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya