Jogja
Sabtu, 28 Januari 2017 - 14:20 WIB

PEMKAB BANTUL : Revitalisasi 7 Pasar Mulai Dikerjakan Maret 2017

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja sedang menyelesaikan proyek pembangunan Pasar Ngangkruk, Desa Donotirto, Kecamatan Kretek, Bantul. Senin (19/12). Polisi menyebut sebagain material untuk pembangunan itu merupakan material dari tambang ilegal (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Pemkab Bantul berupa merevitalisasi pasar tradisional.

Harianjogja.com, BANTUL — Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengupayakan proyek revitalisasi pasar rakyat pemerintah setempat mulai dikerjakan pada Maret 2017.

Advertisement

“Januari ini kami menyiapkan dokumen-dokumen untuk revitalisasi pasar sehingga harapannya pada Maret mulai proses pembangunan,” kata Sekretaris Dinas Perdagangan Bantul Slamet Santosa, Jumat (27/1/2017) seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, rencananya ada tujuh pasar rakyat yang akan direvitalisasi bangunannya pada tahun anggaran 2017, baik yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN), APBD provinsi dan APBD kabupaten.

Ia mengatakan untuk merealisasikan program pembangunan itu, instansinya sudah melakukan koordinasi mengenai pengadaan barang dan jasa dengan dinas terkait diantaranya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Permukiman Bantul.

Advertisement

“Kita mulai persiapkan lebih cepat, sekarang ini siapkan dokumen, kemudian proses lelang di sekitar Februari atau Maret awal. Sehingga kalau lancar Maret sudah dikerjakan,” katanya.

Meski demikian, Slamet tidak berani menargetkan semua pasar yang masuk rencana revitalisasi itu mulai dikerjakan Maret, namun salah satu maupun beberapa diantaranya pekerjannya dimulai pada akhir triwulan pertama itu.

Hal itu, menurut dia, karena pekerjaan revitalisasi pasar rakyat satu dengan yang lain tersebut tidak sama, baik anggaran maupun persiapan dokumen hingga tahapan lelang juga membutuhkan waktu yang berbeda.

Advertisement

Ia mengatakan, pasar rakyat yang masuk program revitalisasi itu adalah Pasar Hewan Pleret dengan biaya pekerjaan bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) atau APBN melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebesar Rp931juta.

Kemudian dari APBD Bantul mengalokasikan Rp6 miliar yang diarahkan ke tiga pasar, yaitu Pasar Semampir Sedayu Rp4 miliar, Pasar Janten Kasihan tahap tiga dengan anggaran Rp1 miliar, kemudian Pasar Panasan wage tahap kedua Rp1 miliar.

Slamet mengatakan, sedangkan tiga pasar yaitu adalah Pasar Mangiran Srandakan yang sudah diusulkan dengan dana Tugas Pembantuan (TP) APBN pada 2016 masih menunggu kepastian karena belum mendapat jawaban resmi.

“Tujuh pasar itu sebagian sudah direhab tahun sebelumnya, akan tetapi belum tuntas, misalnya kurang fasilitas MCK, halaman dan kios. Intinya kegiatan untuk penyempurnaan dan melengkapi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif